TIKTAK.ID – Mantan napi terorisme, Abu Bakar Ba’asyir, telah mengakui Pancasila sebagai dasar negara. Dia mengatakan dasar dari Pancasila adalah tauhid atau ketuhanan, seperti yang tertuang pada sila pertama. Hal itu terungkap dalam video yang menampilkan Abu Bakar Ba’asyir tengah memberikan ceramah. Video tersebut pun beredar di media sosial.
“Indonesia berdasar Pancasila, mengapa disetujui oleh ulama? Karena dasarnya adalah tauhid, Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujar Ba’asyir dalam video, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (2/8/22).
“Jadi Pancasila sebenarnya mengharuskan Indonesia itu diatur dengan hukum Allah, itulah tujuan ulama,” imbuhnya.
Baca juga : Reaksi Mahfud MD Dengar Pengacara Brigadir J Minta Petir Penyambar CCTV Diperiksa Polisi
Ba’asyir mengklaim bahwa pemahaman tersebut merupakan hal baru baginya. Pasalnya, dulu dia meyakini kalau percaya pada Pancasila sebagai sesuatu yang syirik.
“Ini juga pengertian saya terakhir, dulu-dulunya saya bilang Pancasila itu syirik. Namun setelah saya pelajari berikutnya, enggak mungkin ulama menyetujui dasar negara syirik, itu enggak mungkin,” ucap Ba’asyir.
Kemudian Ba’asyir menilai para ulama pada dasarnya memiliki niat ikhlas. Dia melanjutkan, termasuk dalam memikirkan dasar negara Pancasila.
Baca juga : Unggul di Survei Median, Duet Prabowo-Cak Imin Keok di Survei PRC
Meski begitu, Ba’asyir menganggap makna Pancasila saat ini sudah banyak dibelokkan. Dia menerangkan, ideologi Pancasila di masyarakat hanya berhenti sampai di mulut saja dan tidak menjadi pedoman hidup seseorang.
“Pemerintah sejak zaman Soekarno hingga kini menyalahi Pancasila. Bahkan hari ini bukan menyalahi saja, tapi ada usaha mau diubah menjadi Trisila sehingga Ketuhanan Yang maha Esa itu ditiadakan lagi,” jelas Ba’asyir, mengutip Tempo.co.
Sementara itu, putra Ustaz Abu Bakar Ba’asyir, Abdul Rochim Ba’asyir membenarkan video tersebut. Dia menjelaskan, video itu diambil sekitar tiga bulan lalu.
Baca juga : Ternyata ACT Juga Sunat Donasi Bencana Alam, Total Selewengkan 450 Miliar dalam 15 tahun
Pria yang akraba disapa Iim itu memaparkan, ayahnya sudah menerima dan mengakui Pancasila sejak lama. Dia lantas menyangkal jika Ba’asyir setuju Pancasila dianggap sebagai anti-Islam.
“Mengenai Pancasila ditarik dengan anti-Islam, beliau sudah menolak sejak dulu. Masalahnya ada pihak tertentu yang menarik Pancasila dengan pemahaman yang dibenturkan pada Islam,” tutur Iim.
Menurut Iim, Pancasila yang dipercaya Abu Bakar Ba’asyir selama ini justru sesuai dengan para pendiri bangsa. Bahkan dia menyebut Ponpes Al-Mukmin milik keluarganya juga mengajarkan Pendidikan Kewarganegaraan kepada para santri.
Baca juga : Sampaikan Ancaman Kelaparan Dunia, Jokowi Syukuri RI Mampu Kendalikan Situasi Sulit
“Ngruki juga mengajarkan hal yang sama, kita pahamkan dasar negara, ada PKn (Pendidikan Kewarganegaraan). Kita sesuai pemahaman asli dengan referensi sejarah,” tegas Iim.