TIKTAK.ID – Sebanyak 30 orang eks narapidana kasus terorisme di Jawa Tengah telah menyatakan diri siap untuk melakukan dakwah di sejumlah tempat selama masa Ramadan 1442 H.
Melalui dakwah, mereka yang tergabung dalam Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani) tersebut bermaksud meluruskan pemahaman jihad yang sesuai dengan akidah agama yang sebenarnya, dan bukanlah jihad sesat dengan cara melakukan serangan bom yang memakan banyak korban.
“Kami di sini ingin membuka diri. Lewat Ramadan, kami siap berdakwah melawan terorisme dan radikalisme. Pemahaman agama yang salah harus diluruskan, apa lagi pemahaman jihad yang sesat dengan main bom atau senjata api,” ujar Ketua Yayasan Persadani Machmudi Hariono alias Yusuf di Semarang, Senin (12/4/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Menurut Persadani, pihaknya ingin menyasar kalangan milenial sebagai audiens mereka dalam berdakwah. Ia menilai hal itu seiring maraknya pemahaman terorisme dan radikalisme yang sudah masuk ke kelompok milenial. Ia mencontohkan pelaku penyerangan di Mabes Polri yang merupakan wanita berusia 25 tahun.
“Lebih baik menyasar audiens milenial karena sekarang trennya sudah beda. Aksi teror di Mabes Polri merupakan bukti bahwa milenial menjadi kelompok yang mudah disusupi karena bisa lewat medsos dan internet. Nah kita di sini sebagai eks pelaku akan melawan hal itu dengan dakwah saat Ramadan,” terang Yusuf.
Sementara itu, Polrestabes Semarang menyambut baik rencana tersebut. Mereka pun akan memfasilitasi tempat di beberapa masjid, musala, dan pesantren.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar mengatakan akan memberikan ruang untuk berbagi kisah dan diskusi secara berkelanjutan bagi para eks napiter itu.
“Kita langsung merespons, akan kita bawa rekan-rekan eks napiter ke dalam masjid, musala dan pesantren. Jadi benar-benar dakwah yang menyejukkan. Bukan yang memprovokasi untuk melakukan terorisme dan radikalisme,” ucap Irwan.
Senada dengan Irwan, Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Polrestabes Semarang, AKBP Danang Kuswoyo mengklaim akan membuka forum diskusi terkait gagasan tersebut.
“Nanti akan kita buatkan forum atau ruang diskusi. Kami berterima kasih sekali dengan rekan-rekan Persadani,” katanya.