TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan dua kunci penting dalam upaya pengendalian Covid-19, khususnya varian Omicron, yang mengakibatkan angka kasus positif meningkat secara sporadis.
Jokowi mengungkapkan hal itu ketika meninjau pelaksanaan vaksinasi secara virtual di 12 provinsi melalui Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (17/2/2022).
“Kunci dalam pengendalian Covid-19 saat ini, terutama Omicron, ada dua,” ujar Jokowi, seperti dilansir CNBC Indonesia.
Baca juga : Perbaikan Aspal Sirkuit Mandalika Dijanjikan Tuntas Sepekan Jelang MotoGP
Jokowi mengatakan, kunci pertama adalah vaksinasi. Jokowi menyebut suntikan vaksinasi dosis kedua dan booster bisa membantu dalam meningkatkan antibodi tubuh. Dengan begitu, kata Jokowi, masyarakat akan memiliki perlindungan ekstra dalam melawan virus.
“Kecepatan vaksinasi, baik vaksinasi suntikan kedua, maupun booster,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Oleh sebab itu, Jokowi memerintahkan jajaran Pemerintah Daerah agar mempercepat program vaksinasi, terutama di lokasi dengan tingkat interaksi masyarakat yang tinggi. Jokowi pun mengklaim 60% masyarakat yang meninggal akibat varian Omicron adalah warga yang masuk dalam kategori lanjut usia, memiliki komorbid, dan yang belum menerima vaksin.
Baca juga : Polri Bakal Tambah 2.000 Personel Densus 88 di Seluruh Polda
“Berdasarkan data yang kita miliki, 60% yang meninggal belum divaksin karena lansia dan komorbid. Mereka juga tidak ada yang sudah divaksin. Rata-rata hanya terkena, namun kondisinya tanpa gejala atau ringan,” ungkap Jokowi.
Jokowi pun kembali meminta jajaran Pemerintah Daerah yang masih memiliki tingkat vaksinasi yang rendah supaya mempercepat program vaksinasi, baik dosis kedua maupun dosis ketiga.
Kemudian Jokowi menyatakan kunci kedua yakni penerapan protokol kesehatan. Pria asal Solo ini menilai penerapan protokol kesehatan di lingkungan masyarakat dapat menjadi kunci dalam menghadapi varian Omicron.
Baca juga : Barisan Buruh Cilegon Deklarasi Dukung Gus Muhaimin Jadi Capres 2024
“Khususnya menggunakan masker. Ini penting diulang-ulang, supaya seluruh masyarakat taat kepada protokol kesehatan,” tutur Jokowi.
Sementara itu, eks Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama mempertanyakan angka kematian akibat varian Omicron yang menembus lebih dari 1.000 orang. Menurut data Kementerian Kesehatan, sebanyak 1.090 pasien yang meninggal hingga 13 Februari 2022, dan 68% di antaranya belum divaksinasi lengkap.
“Jadi 32% yang meninggal itu sudah divaksinasi lengkap,” terang Tjandra melalui keterangan tertulis.