TIKTAK.ID – Tiga serangan di Afghanistan menewaskan setidaknya 14 pasukan keamanan, meskipun pembicaraan damai sudah di depan pintu, namun kekerasan di negara itu masih terus terjadi.
Serangan Taliban ke sebuah pos pemeriksaan di provinsi Takhar utara pada Sabtu (22/8/20) dan mengakibatkan sembilan pasukan keamanan tewas dan satu lainnya luka-luka, kata Juru Bicara Kepala Polisi provinisi tersebut.
Di provinsi timur laut Badakhshan, serangan Taliban menewaskan empat pasukan keamanan, kata Juru Bicara Provinsi itu, tulis Al Jazeera.
Sementara itu, tiga ledakan bom magnet di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya empat orang, termasuk seorang warga sipil.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Kabul baru-baru ini berupa serangan jenis bom magnet, yang secara teratur melekat pada kendaraan pasukan keamanan, terus melonjak.
Pada Jumat sebelumnya, Tentara Nasional Afghanistan (ANA) mengatakan dalam sebuah pernyataan, setidaknya 114 pejuang Taliban tewas dalam serangan udara dan darat dalam 24 jam terakhir.
Penundaan dalam program pembebasan tahanan telah menunda dimulainya pembicaraan damai intra-Afghanistan yang sangat diharapkan, menyebabkan kekerasan di negara itu terus terjadi.
Taliban berulang kali mengatakan tidak akan mengadakan pembicaraan damai dengan Pemerintah sampai tahanan Taliban yang tersisa dibebaskan.
Kabul telah membebaskan 80 dari sisa 400 tahanan Taliban setelah mendapatkan persetujuan dari Majelis Akbar Tradisional pada 9 Agustus lalu.
Setelah pembebasan awal itu, dua negara, Australia dan Prancis secara resmi meminta Kabul untuk tidak membiarkan tahanan Taliban yang dihukum karena membunuh warganya.
Pihak berwenang Afghanistan mengatakan upaya diplomatik sedang dilakukan untuk menyetujui kompromi dengan kedua negara.
Pemerintah telah membebaskan 4.680 tahanan Taliban dari 5.000 yang dijanjikan, sementara kelompok bersenjata itu mengatakan pihaknya tetap pada kesepakatan dengan Amerika Serikat dengan membebaskan 1.000 tahanan pro-Pemerintah.
Pada Kamis sebelumnya, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mendesak Taliban untuk meletakkan senjata dan memulai pembicaraan damai intra-Afghanistan yang diusulkan, meskipun Pemerintah Kabul belum memenuhi kesepakatan untuk membebaskan sisa tahanan Taliban.