TIKTAK.ID – Pembalap Valentino Rossi pernah disebut sebagai pembalap MotoGP yang paling culas. Akan tetapi, sekarang The Doctor sudah berubah.
Perlu diketahui, dalam sepanjang karier Rossi di ajang balap motor, ia pernah beberapa kali terlibat perseteruan dengan rider lain. Salah satu perseteruan yang paling diingat jelas yakni insiden senggolan dengan Marc Marquez.
Sebelumnya, dalam ajang MotoGP Argentina 2015, Rossi sempat menyenggol Marquez hingga akhirnya Baby Alien tersungkur ke aspal. Akibatnya, Marquez pun gagal melanjutkan balapan.
Tidak hanya dengan Marquez, Rossi juga dinilai pernah meraih kemenangan dengan cara kotor saat melakukan balapan di Jerez pada 2005. Rider Yamaha tersebut dikabarkan memaksa Sete Gibernau melebar untuk mendahului pembalap Suzuki itu agar menjadi pemenang.
Kiprah Rossi di dalam dan di luar lapangan itu pun dicermati oleh ayah eks rekan Rossi, Jorge Lorenzo, Chicho. Dia menilai Rossi merupakan pembalap paling curang. Meski begitu, ia mengatakan Rossi kini sudah berubah.
“Sete Gibernau adalah pembalap pertama yang merasakan tindakan kotor di trek. Dia membuatnya keluar lintasan, lalu terus mengganggunya di podium. Kemudian dengan Biaggi, dia nyaris berkelahi,” ujar Chicho, seperti dilansir Detik.com.
Ia pun menyebut Rossi selalu melakukan strategi yang sama. Menurutnya, di Laguna Seca, Rossi menyalip Casey Stoner di tikungan Corcscrew dari sisi luar, lalu terus membuatnya jengkel hingga Casey kehilangan akal sehat dan akhirnya terjatuh.
“Dani Pedrosa harus menggunakan kursi roda setelah mengalami cedera pada lututnya, namun Rossi menuju ke podium dengan kursi roda. Hal ini dilakukan Rossi untuk mengejek rider Spanyol itu,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Chicho menyatakan Rossi juga melakukan hal serupa terhadap John Hopkins hingga jatuh dan menanggalkan giginya. Ketika itu, Rossi juga melakukan candaan mengenai gigi.
“Saat Lorenzo menjadi rival terbesarnya, Rossi sudah mencoba segala strategi, tapi tak ada yang berhasil. Untuk kebaikan Valentino Rossi, harus dikatakan sejak 23 Oktober 2011, sikapnya sudah berubah. Mungkin karena dia mengerti bahwa ini merupakan olahraga di mana Anda bisa kehilangan nyawa,” ucap Chicho.