“Saran saya kepada Pemprov, menjadikan gerakan kolektif warga Ibu Kota. Jadikan penerapan protokol kesehatan sebagai budaya dalam kehidupan sehari-hari, dengan cara menggandeng keterlibatan secara aktif para tokoh masyarakat, Karang Taruna, ulama, RT, RW,” tuturnya.
Dalam kesempatan lain, anggota Komisi D DPRD DKI dari F-PDIP, Hardiyanto Kenneth juga menilai PSBB ketat tidak efektif memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ia pun menyoroti lonjakan kasus positif baru di DKI Jakarta selama masa PSBB ketat.
“Kasus positif Covid-19 di Jakarta masih terus melonjak meski sudah dilakukan penerapan PSBB total selama dua pekan kemarin. Saat ini, total positif Covid-19 di Jakarta mencapai 68.927 kasus,” ucapnya.
Baca juga : Sangsi Pemerintah Benar-benar Mampu Kendalikan Massa, Gus Mus Sepakat Pilkada Serentak Sebaiknya Ditunda
Sekadar informasi, dalam unggahannya di media sosial, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan terima kasih kepada seluruh warga Jakarta, yang atas kedisiplinan mereka selama masa perpanjangan PSBB Ketat, penambahan kasus aktif di Ibu Kota melandai signifikan dari 49% menjadi 12%.
Perlu diketahui bahwa data lapangan yang dituding PDIP tak dapat dipercaya tersebut didapat Anies dari Gugus Tugas Penanganan Covid DKI yang terdiri dari beberapa stakeholder terkait, bukan data yang dibuat sendiri oleh Pemprov DKI.