TIKTAKID – Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya menyindir Anggota DPR RI Fadli Zon yang sempat mengkritik bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Fadli Zon menyatakan bantuan itu tak perlu menggunakan logo Presiden. Apalagi, kata Fadli Zon, bantuan itu terhambat hanya karena persoalan tas berlogo presiden. Ia kemudian mengatakan saat ini rakyat tak memerlukan kemasan, melainkan isi dari bantuan sosial tersebut.
“Itu bansos (bantuan sosial) atau banpres (bantuan presiden)? Zaman sudah berubah, harusnya nggak perlu pakai logo untuk pencitraan. Toh uang rakyat kembali ke rakyat, bukan uang pribadi Presiden. Saya yakin rakyat tak butuh tas berlogo ‘banpres’, melainkan isinya,” tulis Fadli Zon melalui Twitter, seperti dilansir Tribunnews.com.
Pada tweet Fadli Zon soal bantuan tersebut, ada warganet yang mengirimkan foto Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sedang memberikan bantuan rapid test kepada Pemerintah Kota Bekasi. Dalam foto itu, Prabowo membawa papan besar bertuliskan, “Bantuan dari Kemerterian Pertahanan RI kepada Pemerintah Kota Bekasi, Rapid Test Kit'”.
“Harusnya kayak gini ya Bang?”, cuit akun @Pendapatahli.
Cuitan tersebut kemudian diteruskan oleh Yunarto Wijaya ke akun Twitter Fadli Zon.
Baca juga : Makin Rajin Kritik Pemerintah, Benarkah PDIP Bakal Tinggalkan Jokowi di Tengah Gelanggang?
“cc @fadlizon,” kata Yunarto.
Sebelumnya, Menteri Sosial Juliari Batubara mengakui distribusi bantuan sosial berupa paket sembako sempat tersendat persoalan kemasan. Ia menyebut terjadi keterlambatan dalam produksi tas jinjing yang digunakan untuk mengemas sembako.
“Awalnya iya (sempat tersendat) karena ternyata pemasok-pemasok (tas) sebelumnya kesulitan mendapat bahan baku yang harus impor,” terang Juliari, Rabu (29/4/20).
Tas merah putih itu bertuliskan “Bantuan Presiden RI Bersama Lawan Covid-19”. Pada bagian atas, terdapat logo Presiden Republik Indonesia dan di bagian bawah tercantum logo Kemensos.
Baca juga : Luhut Klaim Lebih Enak Jadi Tentara Ketimbang Jadi Menteri
Meski produksinya sempat mengalami keterlambatan, namun Juliari menjelaskan saat ini sudah tak ada masalah. Menurutnya, Pemerintah bahkan sudah menambah perusahaan yang memproduksi tas tersebut.
Adapun paket sembako itu adalah bantuan Pemerintah Pusat untuk mengantisipasi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.
Paket sembako dibagikan kepada sebanyak 1,2 juta keluarga di DKI Jakarta dan 600.000 keluarga di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Paket sembako senilai Rp600.000 per bulan itu akan digulirkan selama tiga bulan ke depan.