TIKTAK.ID – Eko Patrio tampaknya tak mau banyak bicara dalam menunjukkan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan. Ia lebih memilih langsung beraksi ke lapangan untuk membuktikan hal tersebut.
Pelawak kondang Tanah Air itu membagikan fasilitas WiFi gratis untuk anak-anak sekolah. Hal tersebut dilakukan atas dasar keprihatinan kepada mereka yang kesulitan mengikuti proses belajar-mengajar secara online.
“(Anak sekolah) Butuh sekali yang namanya Wifi. Karena tidak semua orang tua punya handphone atau punya pulsa. Mereka jangankan punya uang untuk paket data, untuk kebutuhan sehari-hari aja mereka masih kurang,” ujar Eko Patrio saat ditemui di kawasan Duri Kosambi, Jakarta Barat, Rabu (12/8/20).
Oleh sebab itu, perlahan tapi pasti Eko Patrio pun memberikan fasilitas WiFi secara cuma-cuma di puluhan titik sekolah berkelompok. Eko berharap aksinya itu dapat mempermudah kerja Pemerintah.
“Maka dari itu, kita yang support dengan memberikan WiFi gratis. Jadi berkelompok, nanti kita akan bikin 50 titik sekolah berkelompok. Artinya, kita juga bisa meringankan beban Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat,” ucap Eko.
“Saya yakin Pemerintah Pusat dan Daerah sebenarnya sudah memiliki pemikiran seperti ini. Tetapi karena ada aturan apa dan sebagainya, jadi geraknya kurang cepat atau sebagainya, saya kurang tahu. Ya itu lah yang bisa meringankan beban mereka,” imbuh Eko Patrio.
Lebih lanjut, Eko Patrio mengatakan berharap aksinya itu dapat dicontoh oleh para dermawan lainnya. Sebab tak lain, kata Eko, ia berniat untuk memajukan pendidikan di Tanah Air sekaligus merangsang jiwa sosial masyarakat.
“Ya mudah-mudahan saja gerakan-gerakan ini bisa diikuti. Bukan hanya sama kita, tapi juga sama yang lain-lainnya. Mungkin bisa diikuti oleh pengusaha, sama individu yang mampu, atau sama partai-partai lain juga, nggak apa-apa juga,” tutur Eko.
“Yang paling penting, kegiatan kita ini murni membantu, serta mensupport kegiatan pendidikan di Indonesia,” lanjut Eko Patrio.
Diketahui hingga kini penyediaan WiFi gratis dengan nama Hot Spot Gratis itu sudah dilakukan di 7 lokasi. Titik-titik itu pun bisa dimanfaatkan siswa dari tingkat pendidikan PAUD hingga SMA.