Prabowo Ingin Pulangkan Makam Diponegoro, Sultan Tak Setuju
TIKTAK.ID – Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, buka suara mengenai usulan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang ingin memulangkan makam pahlawan nasional Pangeran Diponegoro ke kampung halaman.
Untuk diketahui, Diponegoro yang memimpin Perang Jawa melawan Belanda pada 1825-1830 silam, dimakamkan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Sultan mengatakan bahwa pemulangan Pangeran Diponegoro ke kampung halamannya di Yogyakarta tidak perlu. Sebab, dia menilai masyarakat Makassar juga menghormati sosok pahlawan bernama asli Bendara Raden Mas Antawirya tersebut.
Baca juga : Respons Anies Soal Baliho Berpasangan dengan AHY
“Kalau (menurut) saya enggak usah, karena Pangeran Diponegoro di sana (Makassar) juga dihargai oleh masyarakat,” ujar Sultan di Yogyakarta, pada Jumat (14/7/23), seperti dilansir CNN Indonesia.
“Dan masyarakat di Makassar juga menjaga, jadi saya kira tidak perlu harus diputar ke Jogja. Masyarakatnya menghargai (Pangeran Diponegoro) di sana,” sambung Sultan.
Sebelumnya, Prabowo menyampaikan usulan memindahkan makam Pangeran Diponegoro dari Makassar ke kampung halamannya dalam acara Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), pada Kamis (13/7/23) petang.
Baca juga : Tekankan Pemilu Damai, Ganjar Sebut Prabowo Senior dan Anies Teman Dekat
“Di sini, di kota ini (Makassar) juga terdapat makam Pangeran Diponegoro yang dibuang dari daerah asalnya. Dan, tidak ada salahnya kalau kita berpikir apakah tidak di alam merdeka, tentunya dengan seizin rakyat Sulawesi Selatan, apakah tidak ada baiknya kita kembalikan makamnya Pangeran Diponegoro ke kampung halamannya lagi,” ungkap Prabowo ketika berbicara di podium acara Rakernas Apeksi di Makassar tersebut.
“Perlu kita pikirkan,” sambung pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Sebagai informasi, Pangeran Diponegoro yang berjuang melawan penjajahan Belanda tersebut lahir dengan nama Bendara Raden Mas Antawirya pada 11 November 1785 di Yogyakarta. Pangeran Diponegoro adalah putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III dan RA Mangkarawati.
Baca juga : Gerindra Respons Anies Soal Ketimpangan: Pembangunan Luar Jawa Dimaksimalkan Jokowi
Pangeran Diponegoro sendiri wafat dalam pengasingan pada 8 Januari 1855 di Benteng Rotterdam, Makassar. Pemimpin Perang Jawa (1825-1850) yang juga dikenal sebagai Perang Diponegoro itu akhirnya dimakamkan di Makassar.
Di sisi lain, Budayawan Sulsel, Dr Halilintar Latief mempertanyakan alasan pemindahan tersebut.
“Pertanyaannya, mengapa harus pindah? Kita ambil saja maknanya provokasi saja,” tegas Dr Halilintar Latief, Sabtu (15/7/23), mengutip Tribunnews.com.