
TIKTAK.ID – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo pada Kamis (23/7/20) meminta sekutu Amerika untuk bersatu bersama seluruh dunia mendorong perubahan perilaku China dan mengingatkan bahwa Beijing merupakan ancaman bagi rakyat dan kemakmuran Amerika.
“Jika dunia tidak mengubah Komunis China – [itu] pasti akan mengubah kita,” katanya, tulis RT News.
Hal itu disampaikan Pompeo dalam sebuah pidato selama 40 menit di Perpustakaan Kepresidenan Nixon di California yang dia beri judul “Komunis Tiongkok dan Masa Depan Kemerdekaan Dunia”.
Dia melanjutkan, bahwa Amerika telah mengambil pendekatan “keras” kepada China. Ia mengklaim bahwa negara-negara lain bergabung dengan inisiatif untuk “memberdayakan rakyat China” menyerukan perubahan rezim secara langsung.
“Setiap negara harus mempunyai pemahamannya sendiri tentang bagaimana melindungi keamanan nasionalnya, kemakmuran ekonominya, dan cita-citanya dari tentakel Partai Komunis China (PKC),” kata Pompeo.
“Presiden Nixon pernah berkata dia takut dia telah menciptakan ‘Frankenstein’ dengan membuka dunia untuk PKC … Dan di sinilah kita sekarang.”
Menlu AS itu kemudian mengutuk Presiden China, Xi Jinping sebagai orang yang benar-benar percaya pada ideologi totaliter yang sudah bangkrut yang ditakdirkan untuk melakukan tirani. Dia menyatakan bahwa Komunis selalu berbohong.
Jelang pemilihan presiden November nanti, Amerika gencar melancarkan serangkaian tuduhan kepada Beijing. Mulai dari menimpakan kesalahan atas pandemi hingga dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Hong Kong dan di Xinjiang.
Beijing berulang kali membantah tuduhan-tuduhan Washington. Bahkan balik menuduh Washington hanya mengalihkan perhatian dari berbagai masalah internal di negaranya sendiri.
Beijing juga telah membalas perlakuan Amerika dengan menutup kantor Konsulat Amerika di Chengdu, sebagai respons atas penutupan Konsulat China di Houston.
Sebaliknya Menteri Luar Negeri China, Wang Yi menuduh Amerika Serikat menimbulkan masalah di seluruh dunia, termasuk di Laut China Selatan. Hal itu disampaikan Wang ketika berbicara melalui video dengan Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh Selasa kemarin.
Wang juga mengingatkan negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk “sangat waspada” dengan upaya Washington merusak stabilitas dan persatuan di wilayah itu, tulis South China Morning Post.
“Beberapa kekuatan ekstrem di AS telah dengan sengaja mengangkat konflik ideologis dan bahkan memaksa banyak negara untuk memihak, mencoba untuk memulai kembali McCarthyisme yang terkenal, [yang bertentangan] dengan gelombang sejarah,” kata Wang kepada Pham, merujuk pada perang salib anti-Komunis, yang dipimpin oleh senator Wisconsin Joseph McCarthy, di Amerika pada 1950-an.
“Orang-orang ini akan melanjutkan kinerja mereka, tetapi orang-orang di seluruh dunia dapat melihat dengan jelas pikiran jahat mereka [yang terus mencoba] untuk menciptakan perselisihan,” tandas Wang.