TIKTAK.ID – Sedikitnya 59 orang ditangkap dalam bentrokan antara demonstran Yellow Vests atau Rompi Kuning dan Polisi di Paris Sabtu (18/1/20) kemarin. Demonstran Yellow Vests mendapatkan momen baru untuk turun ke jalan dipicu oleh pemogokan nasional di Prancis sebagai bentuk protes atas kebijakan refomasi pensiun yang baru.
Ribuan demonstran anti-Pemerintah memenuhi jalan-jalan di Ibu Kota Prancis, Paris pada akhir pekan ini. Mereka meneriakkan slogan yang mencemooh reformasi pensiun yang diprakarsai oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, seperti yang dilaporkan RT.
Demonstrasi yang diprakarsai oleh kelompok Yellow Vests di pusat kota Paris diwarnai bentrokan. Polisi menggunakan pentungan dan gas air mata kepada pada demonstran, sementara para demonstran membalas dengan benda apa saja yang ada di sekitarnya.
Baca juga: Riyadh membayar $500 juta untuk kehadiran pasukan AS di Arab Saudi
Polisi melaporkan bahwa mereka menangkap 59 orang pada pukul 8 malam waktu setempat. Polisi berdalih hal itu dilakukan sebagai bentuk intervensi untuk menghentikan pelanggaran yang dilakukan oleh kelompok demonstran yang melakukan kekerasan.
Kelompok Yellow Vests sudah turun ke jalan-jalan di Prancis untuk menentang kebijakan Macron sejak November 2018. Demonstrasi sempat kendor sesaat, namun menemukan momentum kembali untuk turun ke jalan setelah Macron berencana mereformasi sistem pensiun di Prancis. Kali ini kelompok Yellow Vests bersama dengan kelompok-kelompok buruh di Prancis berdemonstrasi menentang kebijakan Macron.
Sebelumnya pada Jumat (17/1/20) malam, puluhan demonstran menyerbu gedung teater Bouffes du Nord di Paris. Di dalam gedung Presiden Macron bersama Istrinya Brigitte sedang menonton “The Fly”. Demonstran sempat berusaha masuk ke dalam teater namun berhasil dihalau Polisi.
Baca juga: Diterpa Skandal dan Tekanan Demo Buruh, ‘Tuan Pensiun’ Prancis Pilih Mundur
Di luar gedung teater yang dijaga ketat polisi, para pengunjuk rasa meneriakkan “Macron keluar!”
Kantor Berita AFP melaporkan, Presiden Macron beserta istrinya sempat dievakuasi dan diamankan selama beberapa menit. Namun setelah kondisi di dalam teater dianggap kondusif, Macron dan istrinya kembali dan menonton “The Fly” hingga tuntas.
Gerakan Yellow Vests adalah gerakan keadilan ekonomi yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar dan melonjaknya biaya hidup. Gerakan ini mengklaim bahwa semua itu diakibatkan oleh beban reformasi pajak Pemerintah yang tak proporsional hingga membebani kelas pekerja dan kelompok ekonomi menengah.
Gerakan yang dimulai pada November 2018 ini menuntut beberapa hal, di antaranya, pajak bahan bakar lebih rendah, diberlakukannya kembali pajak solidaritas atas kekayaan, dan kenaikan upah minimum.