KPU Tanggapi Komentar Jokowi Soal ‘Debat Capres Tak Mengedukasi dan Serang Personal’
TIKTAK.ID – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy’ari buka suara mengenai kritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal debat ketiga Pilpres 2024 yang dinilai tidak edukatif lantaran banyak serangan yang bersifat personal. Hasyim mengeklaim pihak penyelenggara tidak berwenang untuk menilai substansi debat Pilpres 2024.
“Saya tidak komentar ya. KPU menyelenggarakan debat sudah dengan berbagai macam pertimbangan dan pembicaraan, kesepakatan dengan semua tim pasangan calon, termasuk dengan televisi,” ungkap Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (9/1/24), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Hasyim menilai format yang disepakati yaitu debat dengan enam segmen. Dia memaparkan bahwa pembagiannya segmen pertama untuk penyampaian visi misi program, segmen kedua dan ketiga untuk menjawab pertanyaan dari panelis, segmen keempat dan kelima untuk calon saling tanya jawab, serta segmen keenam untuk calon menyampaikan penutup.
Baca juga : PHPB Laporkan Anies ke Bawaslu Buntut Debat Soal Lahan Prabowo dan Alutsista Bekas
“Jadi terkait strategi dan substansi jawaban, bukan ranah KPU untuk membuat penilaian. KPU menyiapkan forum untuk debatnya, sementara soal strateginya dan substansinya itu sepenuhnya menjadi hak dan wewenang calon dan tim pasangan calon,” tegas Hasyim.
Menurut Hasyim, debat termasuk salah satu metode kampanye. Dia menyebut rakyat yang punya kewenangan untuk menilai kualitas debat, debat itu edukatif ataupun tidak, hingga jawaban atau pertanyaan yang disampaikan sesuai tema debat atau tidak. Oleh sebab itu, dia menyatakan KPU tidak akan berkomentar mengenai substansi debat.
Lebih lanjut, Hasyim mengaku format debat keempat dan kelima Pilpres 2024 tidak akan berubah. Sebab, kata Hasyim, format debat Pilpres yang ada sudah disepakati oleh pihak tim pasangan calon dan televisi penyelenggara.
Baca juga : TPN Ganjar Sebut Tuduhan Prabowo Diserang secara Personal Saat Debat ‘Kurang Valid’
“Jadi memang modelnya seperti itu. Debat empat dan kelima juga akan begitu,” ucap Hasyim.
Hasyim pun tidak membuka kemungkinan adanya penambahan debat. Dia menganggap lima kali penyelenggaraan debat telah cukup, sedangkan perubahan akan menimbulkan pertanyaan.
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan bahwa debat ketiga Pilpres yang dihelat Minggu (7/1/24) itu tidak edukatif akibat banyak serangan yang bersifat personal. Jokowi lantas meminta agar format debat Pilpres 2024 dievaluasi.
Baca juga : PDIP Rayakan HUT ke-51 Tanpa Jokowi, Gibran dan Bobby
“Saya kira akan banyak yang kecewa. Jadi debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup,” jelas Jokowi di Serang, mengutip detik.com, Senin (8/1/24).