TIKTAK.ID – Sedikitnya 13 petugas polisi Afghanistan tewas dalam sebuah serangan ke pos pemeriksaan mereka di provinsi utara Afghanistan, Baghlan, kata para pejabat pada Rabu (16/12/20).
Tiga polisi lainnya terluka dalam serangan malam itu yang terjadi di daerah Wazirabad di kota Pol-e-Khumri, Anggota Dewan Provinsi Firuzuddin Aimaq dan Shamsulhaq Barakzai mengatakan kepada kantor berita dpa.
Aimaq mengatakan sebuah tank lapis baja dan beberapa kendaraan polisi dibakar dalam pertempuran itu. Sementara, para pejabat Afghanistan menuduh kelompok Taliban yang melakukan serangan itu.
Namun, kelompok bersenjata Taliban belum mengomentari insiden tersebut, seperti yang dilansir Al Jazeera.
Kelompok Taliban juga dituduh telah melakukan serangan terhadap pasukan Pemerintah di provinsi selatan Uruzgan.
Juru Bicara Gubernur, Ahmad Shah Sahel dan Anggota Dewan Provinsi, Hayatullah Fazly mengatakan serangan itu terjadi di distrik Dehrawood.
Pemerintah Afghanistan dan Taliban telah mengadakan pembicaraan damai selama lebih dari dua bulan yang bertujuan untuk mengakhiri perang selama beberapa dekade di negara itu, namun konflik brutal negara itu terus berlanjut.
Pembicaraan, yang diluncurkan pada September di Qatar itu, menyusul kesepakatan penting antara Amerika Serikat dan Taliban yang dicapai pada Februari lalu, kini ditunda dan akan dilanjutkan pada 5 Januari nanti.
Pada Senin kemarin, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan dia berharap pembicaraan akan berlanjut di Afghanistan.
Sejak awal pembicaraan, kedua belah pihak telah melaporkan kemajuan awal yang disambut baik secara luas.
AS setuju untuk menarik semua pasukan dari Afghanistan pada Mei 2021 dengan imbalan jaminan keamanan dan komitmen dari Taliban untuk mengadakan pembicaraan damai dengan Pemerintah Afghanistan.
“Kami lebih suka perundingan damai putaran kedua dilaksanakan di Afghanistan”, tulis Juru Bicara Afghanistan, Sediq Sediqqi dalam cuitannya mengacu pada ucapan Presiden Ghani dalam pertemuan Kabinet.
“Pemerintah Afghanistan siap untuk bernegosiasi di mana saja di Afghanistan, di bawah tenda atau di luar dalam cuaca dingin”.
Sebelumnya, kedua pihak telah melakukan negosiasi damai pertama di sebuah hotel mewah di Doha pada September lalu. Seperti diketahui, Taliban memiliki kantor politik di Doha.
“Tidak pantas jika kami ngotot membahas kesepakatan damai di hotel-hotel mewah. Masyarakat perlu melihat bagaimana pembicaraan itu terjadi, isu mana yang menjadi fokus dan mengapa,” ujar Sediq seperti dilansir AFP.
Pernyataan Ghani itu senada dengan seruan pejabat Dewan Keamanan Nasional Afghanistan yang menyerukan negosiasi damai selanjutnya dilakukan di Kabul.