
TIKTAK.ID – Sedikitnya dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat sebuah ledakan yang terjadi di distrik perbelanjaan yang sibuk di kota Lahore, Pakistan timur, Kamis (20/1/22).
Ledakan itu terjadi di area Gerbang Lohari, lingkungan padat yang terdiri dari toko-toko kecil yang memenuhi jalan-jalan sempit saling bersilangan, kata Jubir Kepolisian Nayab Haider, seperti yang dilansir Al Jazeera.
“Kematian dua orang telah dikonfirmasi,” katanya, seraya menambahkan bahwa empat dari yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Pejabat rumah sakit di rumah sakit Mayo Lahore, tempat korban terluka dirawat, mengonfirmasi jumlah korban tewas dan mengatakan sedikitnya 26 orang terluka dalam ledakan itu.
Tayangan televisi menunjukkan petugas polisi menjaga sekeliling lokasi ledakan, dengan tim forensik mengumpulkan bukti.
“Temuan awal, diduga perangkat [bom] yang ditanam lah yang menyebabkan ledakan ini,” kata pejabat senior polisi, Abid Khan kepada wartawan di tempat kejadian.
Khan mengatakan penyelidikan sedang berlangsung untuk menentukan sifat ledakan dan jenis bahan peledak yang digunakan.
Salah seorang regu penyelamat, Farooq Ahmed mengatakan bahwa semua korban yang terluka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Sebagian besar korban terluka terkena pecahan peluru di tungkai bawah mereka, kata pejabat polisi Khan.
Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di pusat komersial kota terbesar kedua di Pakistan itu.
Serangkaian serangan skala kecil yang menargetkan polisi, pasukan keamanan dan warga sipil dalam beberapa pekan terakhir, telah terjadi di Pakistan, setelah gagalnya pembicaraan antara Pemerintah dan kelompok bersenjata Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP, juga dikenal sebagai Taliban Pakistan).
Pada Senin kemarin, seorang polisi tewas dan dua lainnya terluka ketika sebuah pos pemeriksaan di Ibu Kota Islamabad mendapat serangan dari kelompok bersenjata yang oleh Menteri Dalam Negeri diperingatkan sebagai kemungkinan awal dari gelombang serangan teror. TTP mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan yang dikirim kepada wartawan pada Selasa.
Pada Desember lalu, TTP secara sepihak mengakhiri gencatan senjata yang dibuat saat pembicaraan itu sedang berlangsung, di bawah mediasi Taliban Afghanistan.