Seorang saksi mata, warga Jalalabad, Auzubillah, mengatakan bahwa dia mendengar suara tembakan sekitar pukul 8:00 pagi waktu setempat, seperti yang dilaporkan AFP.
“Saya melihat orang-orang bersenjata menyerang orang Jepang dan penjaga keamanannya,” katanya. “Lalu orang-orang bersenjata itu melalui jalan kecil.”
Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan sebuah truk pickup putih dengan kabin besar. Jendela sampingnya terlihat ada bekas tembakan, dan setidaknya ada tiga lubang peluru di kaca depan.
Serangan ini terjadi saat kelompok kemanusiaan tengah siaga satu setelah beberapa hari lalu seorang pekerja sosial Amerika untuk PBB tewas dalam serangan bom di Kabul.
Baca juga: Timothy, Sandera Taliban yang Dibebaskan, Buka Suara
Seorang pejabat di Peshawar-kai, Mitsuji Fukumoto mengatakan di Tokyo bahwa motif serangan Rabu itu tak jelas. “Kami tidak tahu apa alasan di balik serangan itu, apakah itu perampokan atau konflik kepentingan,” kata Fukumoto kepada wartawan.
Peshawar-kai didirikan oleh rekanan Nakamura, yang telah tinggal dan bekerja di Afghanistan dan Pakistan sejak 1984 saat mereka datang untuk merawat pasien kusta di antara para pengungsi Afghanistan.
Pada 2003 Nakamura, penduduk asli kota Fukuoka di Jepang barat daya ini, memenangkan Ramon Magsaysay Award for Peace and International Understanding Filipina -sering disebut Hadiah Nobel Asia.
Halaman selanjutnya…