TIKTAK.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih menyebut data angka kematian akibat Covid-19 tidak sesuai temuan di lapangan.
Dia mengaku hingga saat ini data angka kematian di rumah sakit dua kali lebih besar dibandingkan data yang dimiliki Pemerintah.
“Ada sedikit perbedaan dengan masing-masing rumah sakit, diperlihatkan data real time dari BNPB langsung laporan dari rumah sakit. Kalau di rumah sakit ini angka kematian seribu sekian, dua kali lipatnya,” ujar Daeng dalam diskusi melalui siaran telekonferensi, seperti dilansir Merdeka.com, Sabtu (18/4/20).
Daeng menjelaskan, data tersebut didapat dengan melaporkan bukan hanya angka meninggal akibat positif, tetapi juga yang masuk dalam kriteria Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP).
“Dengan tata pelaksanaan Covid-19, iya data real dari masing-masing rumah sakit. Dengan catatan yang belum dinyatakan confirm covid (ODP dan PDP) kalau meninggal dilaporkan sebagai meninggal karena Covid,” kata Daeng.
Seperti diketahui, berdasarkan data pada Jumat (18/4/20), jumlah pasien meninggal dunia akibat Corona terus mengalami peningkatan. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyatakan terdapat 520 pasien yang meninggal.
Halaman selanjutnya…