TIKTAK.ID – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan berbeda sikap dengan Pemerintah Pusat mengenai transparansi informasi terkait penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Ibu Kota. Anies memutuskan menyebarkan informasi tersebut untuk meningkatkan kehati-hatian terhadap risiko penularan virus Corona. Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak panik dengan adanya infromasi tersebut.
“Ini kami sampaikan sebagai gambaran bahwa kalau kita tahu, maka bisa berhati-hati. Saya menyampaikan ini bukan untuk panik, dan tidak perlu panik,” ujar Anies di Balai Kota Jakarta Pusat, seperti dilansir Tempo.co, Jumat (13/3/20).
Anies menyebut dengan adanya kehatian-hatian, bisa meningkatkan kesadaran untuk tidak rileks dalam menghadapi risiko penularan Corona. Pasalnya, ia menilai banyak kasus di berbagai negara yang mengalami lonjakan kasus penularan virus Corona karena tidak waspada sejak awal.
Baca juga: Rocky Gerung: Ahok Lebih Mungkin Dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024, Mengapa?
“Kalau kita menganggap semua aman, rileks saja, kemudian berkegiatan seperti biasa, ya seperti banyak negara lain yang mengalami lonjakan kasus yang tinggi,” tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Dalam konferensi pers, Anies bahkan memperlihatkan peta sebaran kasus Corona di Jakarta. Diketahui hingga 13 Maret, terdapat 17 titik lokasi positif kasus Corona di Jakarta, dan beberapa titik lainnya menunggu hasil pemeriksaan. Ia juga menyebutkan hampir seluruh kecamatan di DKI terjadi kasus Corona.
Halaman selanjutnya…