TIKTAK.ID – Di dunia kedokteran, ada jenis operasi rekonstruktif yang sangat presisi, atau dikenal sebagai supermikrosurgeri, berupaya untuk menghubungkan pembuluh darah berukuran sangat tipis dan pembuluh getah bening agar dapat mengembalikannya berfungsi seperti sediakala.
Operasi jenis ini membutuhkan tingkat keahlian yang tinggi dari para ahli bedah, dan tak sembarang dari mereka yang sanggup melakukannya. Namun kini, sudah ada robot baru bernama Musa, yang diklaim telah sukses melakukan prosedur pengujian pertamanya.
Supermikrosurgeri merupakan teknik medis yang relatif baru, dan berfokus pada menghubungkan kembali pembuluh darah dengan diameter mulai dari 0,3 mm hingga 0,8 mm. Salah satu aplikasi utamanya adalah menangani lymphedema, yang umumnya terjadi setelah perawatan kanker payudara dan menyebabkan pembengkakan dan retensi cairan lokal.
Mengingat sifat proses yang rumit, hanya sejumlah kecil ahli bedah yang saat ini mampu melakukan operasi ini.
Microsure, perusahaan startup Belanda dari Eindhoven University of Technology dan Maastricht University Medical Centre, merupakan tempat para peneliti mengembangkan robot untuk melakukan tugas supermikrosurgeri. Salah satunya adalah robot yang diberi nama Musa tersebut.
Pada praktiknya, robot ini dikendalikan oleh seorang ahli bedah, tetapi menerjemahkan gerakan tangan mereka menjadi tindakan yang lebih tepat untuk serangkaian tangan robot. Tujuannya adalah untuk menghilangkan faktor-faktor seperti getaran tangan atau gerakan halus lainnya, dan secara keseluruhan membuat prosedur lebih aman dan lebih mudah dikontrol.
Baca juga: Inilah 3 Fenomena Geologis Misterius di Muka Bumi yang Bikin Takjub dan Penasaran para Ilmuwan
September lalu, Musa melakukan supermikrosurgeri robot pertama pada manusia, menjahit beberapa pembuluh darah tipis di lengan pasien.
“Microsure memungkinkan kita untuk menjadi sangat presisi saat bergerak. Robot Musa memungkinkan kami untuk melakukan operasi pembuluh darah dan getah bening yang sangat melelahkan,” kata seorang ahli bedah plastik di Maastricht University Medical Center, Dr Shan Shan Qiu Shao.
Kini tim tersebut sedang melanjutkan tahap awal keberhasilan dalam sebuah penelitian baru yang melibatkan 20 pasien lymphedema.
Seperti dilansir New Atlas pada Rabu (12/2/20), para peneliti mengevaluasi hasil dari prosedur tersebut satu bulan setelah operasi dan menemukan bahwa operasi yang dibantu Musa mengarah pada peningkatan kualitas hidup pasien.