TIKTAK.ID – Politikus Gerindra sekaligus Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, ditunjuk menjadi Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina. Penunjukan diputuskan dalam Konferensi Liga Parlemen Dunia untuk Al-Quds (Palestina) ketiga yang digelar di Malaysia pada 8-9 Februari 2020.
Fadli mengaku penunjukan itu merupakan amanah berat dan kehormatan. Indonesia, menurut dia, dipercaya oleh parlemen 40 negara peserta untuk mengoordinasikan kegiatan parlemen dunia terkait isu Palestina.
“Indonesia akan berdiri bersama akal sehat dan kemanusiaan, berjuang membela Palestina dan umat manusia dari penjajahan dan penindasan,” kata Fadli melalui keterangan tertulis kepada awak media, Minggu (9/2/20).
Fadli terpilih bersama anggota parlemen Turki Nuredin Nabaty. Mereka berdua ditunjuk oleh Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina Syekh Hamid Abdullah al-Ahmar dari Yaman. Fadli dan Nuredin nantinya bertugas mengoordinasikan gerakan solidaritas parlemen dunia untuk Palestina.
Konferensi ketiga Liga Parlemen Dunia untuk Palestina ini dihadiri oleh lebih dari 300 anggota parlemen dari 40 negara. Acara dibuka oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad dan ditutup Wakil Perdana Menteri Wan Azizah binti Wan Ismail.
Semua pembicara dan peserta mengecam proposal yang ditawarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk masa depan Palestina bernama “Deal of the Century”. Mereka menganggap ide Trump menggambarkan rencana agresi baru pada rakyat Palestina dan peningkatan historis mereka atas Palestina.
Ada beberapa resolusi yang dihasilkan dari perhelatan ini. Pertama, mendukung hak menentukan nasib sendiri dan mendukung sepenuhnya Palestina menjadi negara yang berdaulat dan merdeka dengan Yerusalem sebagai Ibu Kotanya.
Kedua, menolak dan mengutuk “Deal of the Century” yang diusulkan Trump. Ketiga, segala negosiasi dan kesepakatan yang tak memberikan hak penuh kepada rakyat Palestina akan berakhir dengan kegagalan dan hanya akan menghasilkan lebih banyak permusuhan dan kebencian, serta mencegah tercapainya perdamaian dan stabilitas di kawasan juga dunia.
“Mereka menyerukan persatuan seluruh rakyat dunia, rakyat Palestina, dunia Arab, dan umat Islam, dan membentuk front internasional untuk menghadapi agresi dan pelanggaran yang terus berulang ini,” tegas Fadli Zon.