TIKTAK.ID – Bersamaan dengan datangnya momen Tahun Baru Imlek, wabah atau virus Corona asal Wuhan, China (Corona virus/2019-nCov) terus meluas hingga saat ini. Akibatnya, Pemerintah Beijing memutuskan untuk mengisolasi seluruh kota Wuhan dan beberapa kota lainnya di negara itu, termasuk beberapa kota di Provinsi Hubei, yang merupakan pusat wabah untuk menghentikan penyebaran panyakit mematikan tersebut.
Otoritas kesehatan di China memusatkan perhatian mereka pada warga yang ada di Hubei, khususnya kota Wuhan, tempat virus Corona berasal. Warga yang masih berada di kota tersebut diminta tidak keluar rumah atau mengakses sejumlah transportasi umum, pergi ke luar kota bahkan ke luar negeri.
“Dalam pengamatan sekilas di Wuhan, kebanyakan virus menyerang pada warga yang lanjut usia, dengan gejala gangguan kesehatan, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi,” ungkap pakar penyakit menular, Professor John McBridge dari James Cook University di Queensland, Australia.
Baca juga: Inilah 3 Makanan Terburuk bagi Penderita Kolesterol
Meski rata-rata usia mereka yang terserang virus tersebut adalah 57 tahun dan manula dengan kondisi kesehatan yang sudah menurun, namun menurutnya warga yang sehat juga bisa saja tertular virus dari orang lain. Termasuk mereka yang berusia lebih muda.
“Orang yang lebih muda, sehat tanpa masalah kesehatan juga bisa terpapar virus tersebut,” imbuh Professor John McBridge.
Sejumlah ahli kesehatan mengatakan bahwa gejala virus Corona sendiri mirip dengan flu. Seperti yang tengah menyerang di Australia, membuat upaya dalam diagnosis lebih rumit.
Baca juga: 5 Strategi Penuhi Kebutuhan Nutrisi Balita dan Pra Sekolah
Professor John McBridge menambahkan bahwa dampak virus tersebut akan lebih fatal apabila korban sudah memiliki penyakit pernapasan sebelumnya, seperti asma. Kendati demikian, menurutnya tingkat kematian akibat virus Corona masih rendah.
Virus Corona berbeda dengan virus SARS, yang merupakan sindrom pernapasan akut. Pertama kali virus SARS mewabah pada kawasan Asia pada tahun 2003 silam. Laporan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan terdapat lebih dari 8.000 orang terserang virus SARS dan 774 di antaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut 9,6 persen dari pasien SARS.