Prabowo Ajak D-8 Dukung Palestina Lewat Persatuan dan Kerja Sama Ekonomi
TIKTAK.ID – Presiden Prabowo Subianto mengajak negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi D-8 Negara Berkembang agar bersatu mendukung Palestina. Kepala Negara mengeklaim anggota D-8 bakal lemah tanpa persatuan.
“Kita mengatakan bahwa kita mendukung Palestina, namun kalau kita lemah, bagaimana kita bisa mendukung Palestina? Oleh karena itu, Yang Mulia, mari kita memanfaatkan kerja sama kita,” ungkap Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di The New Capital President Palace, Kairo, Mesir pada Kamis (19/12/24), seperti dilansir Metrotvnews.com.
Prabowo mengatakan bahwa persatuan juga harus dilakukan demi meningkatkan kekuatan ekonomi anggota D-8. Prabowo menjelaskan, D-8 adalah blok ekonomi terbesar ketiga secara global dengan Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan sebesar 4,81 USD pada tahun lalu.
Baca juga : PDIP Ungkap Indikasi Pencaplokan Partai Jelang Kongres
Sekadar informasi, menurut PricewaterhouseCoopers (PwC), negara anggota D-8 akan masuk dalam peringkat 25 negara dengan perekonomian terbesar pada 2050 mendatang. Mayoritas anggota D-8 juga punya potensi ekonomi biru, lantaran dikelilingi Samudera Atlantis, Laut Mediterrania, Laut India, hingga Samudera Pasifik.
“Oleh sebab itu, kita harus bersatu. Kita harus bekerja sama untuk bersatu, kita harus hidup di balik perbedaan yang ada, dan kita harus mencari kemaslahatan rakyat kita. Tanpa persatuan dan tanpa integrasi kita akan lemah. Bila kita sampai lemah, maka kita akan dieksploitasi, itulah hukum sejarah,” tegas Prabowo.
Sekadar informasi, D-8 dibentuk pada 15 Juni 1997 di Istanbul, Turki. Organisasi ini bertujuan meningkatkan posisi negara-negara anggota, yang kebanyakan negara berkembang, dalam ekonomi global.
Baca juga : Soal Pilkada Dilakukan DPRD, Mahfud MD Tekankan Evaluasi Birokrasi dan Netralitas Aparat
Selain itu, D-8 bertujuan mendiversifikasi dan menciptakan peluang baru dalam hubungan perdagangan, meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan di tingkat internasional, serta meningkatkan standar hidup negara anggota, mengutip CNNIndonesia.com dari situs resmi D-8.
Situs itu menyatakan D-8 merupakan organisasi global, bukan organisasi regional, sebagaimana tecermin dalam komposisi anggotanya.
Pada 2026, Indonesia disebut-sebut bakal memegang presidensi D-8 dan otomatis menjadi tuan rumah KTT kelompok ini. Adapun anggota D-8 adalah Turki, Pakistan, Mesir, Nigeria, Malaysia, Indonesia, Iran, dan Bangladesh.