Usut Penembakan Pelajar di Semarang oleh Polisi, Mabes Polri Turunkan Tim Gabungan Itwasum-Propam
TIKTAK.ID – Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia diketahui telah menerjunkan tim dari Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) dan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam), guna mengusut penembakan oleh anggotanya terhadap pelajar SMKN 4 Semarang.
“Kami yakinkan dua asistensi ini memberikan kontribusi yang tentunya hasilnya bakal menjadi lebih baik ataupun objektif,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko saat jumpa pers pada Selasa (26/11/24), seperti dilansir Tempo.co.
Kemudian Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Komisaris Besar Irwan Anwar menyebut penembakan dilakukan anggota Satuan Narkoba. Dia mengatakan saat ini anggota yang terlibat tengah diperiksa oleh Bidang Propam Polda Jawa Tengah.
Perlu diketahui, seorang pelajar SMK Negeri 4 Semarang tewas dengan luka tembak pada Minggu dinihari (24/11/24). Menurut kronologis polisi, insiden tersebut berawal dari tawuran antara “Geng Seroja” dan “Geng Tanggul Pojok” di Semarang Barat.
Pelajar yang tertembak tersebut diklaim merupakan anggota “Geng Tanggul Pojok”. Ketika kedua kelompok itu bentrok, muncul anggota polisi untuk melerai.
“Anggota Sat Narkoba hendak pulang ke rumah dari kantor, tapi di jalan melihat situasi tawuran dan tergerak untuk melerai,” ucap Irwan Anwar.
Namun, polisi itu justru diserang, lalu karena merasa terancam, dia melepaskan tembakan. Diduga tembakan tersebut yang mengenai korban.
Baca juga : Jokowi Jadi Rebutan Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi Dampingi Kampanye Akbar Terakhir
Dalam peristiwa tawuran, polisi mengaku sudah memeriksa 12 orang saksi yang sebagian besar masih remaja. Satu di antaranya ditetapkan menjadi tersangka, yakni MPL, 20 tahun. Sementara tiga lagi, DP (15), AND (15), dan HRA (15) ditetapkan sebagai anak yang berhadapan dengan hukum.
Adapun korban penembakan yang tewas itu diketahui berinisial GRO (17), siswa kelas IX Teknik Mesin di SMK Negeri 4 Semarang. Korban sempat dirawat beberapa jam di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi Semarang, tapi nyawanya tidak terselamatkan, lalu dimakamkan pada Minggu sore.
Di sisi lain, klaim polisi kawasan perumahan menjadi tempat tawuran bertolak belakang dengan keterangan Satpam di perumahan tersebut.
Baca juga : Gibran Minta Mendikdasmen Tambah Kurikulum Coding dan AI serta Hapus Zonasi
“Tidak ada tawuran, temanku yang jaga malam memastikan itu juga tak ada tawuran. Kalau ada tawuran kami pasti tahu dan membuat laporan (ke atasan),” jelas Satpam tersebut yang enggan disebutkan identitasnya, mengutip Kompas.com.
Pihak sekolah turut meragukan jika korban GR adalah anggota gangster. Hal itu disampaikan oleh Staf Kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus B.
“Kalau korban tergabung gangster kami tidak tahu, tapi rekam jejak mereka (korban) itu baik dan berprestasi. Jadi bila dihubungkan ke gangster, kesimpulan kami ya tidak,” jelas Nanang.