Keluarga Gus Dur Dukung Pramono-Rano, Ungkit Soal Pelecehan Perempuan
TIKTAK.ID – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno, terlihat mendatangi kediaman keluarga Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Jumat (1/11/24). Mereka pun disambut istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah, dan putrinya Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid.
Mantan Sekretaris Kabinet tersebut memperoleh dukungan dari keluarga Gus Dur, lantaran calon Wakil Gubernur yang diusungnya adalah Rano Karno.
“Kader di Jakarta, kan, banyak dari masyarakat Betawi, sehingga tentu menginginkan tokoh Betawi juga. Nah di sini terdapat Bang Doel (Rano Karno),” ujar Yenny Wahid, seperti dikutip Tempo.co dari keterangan tertulis Tim Pramono Anung, pada Sabtu (2/11/24).
Baca juga : Ketum Parpol Minta Rutin Bertemu Prabowo, Buat Apa?
Menurut Yenny, pasangan nomor urut 3 tersebut tak pernah mengeluarkan pernyataan yang melecehkan perempuan. Dia menegaskan bahwa sikap seperti ini penting untuk menilai kriteria pemimpin yang sedang melaju di Pilkada.
“Beliau tidak pernah mengeluarkan pernyataan yang melecehkan perempuan, mengenai janda dan lain sebagainya. Itu juga menjadi hal yang sangat penting buat kita,” terang Yenny.
Dalam kunjungan tersebut, Pramono dan Rano Karno juga mendapatkan wejangan dari Sinta Nuriyah tentang kesetaraan gender. Sinta meminta jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta nanti, keduanya bisa memperhatikan gender dengan saksama.
Baca juga : Ahmad Luthfi Ungkap Sinyal Jokowi Akhirnya Turun Gunung Jadi Jurkam
Sinta mengatakan laki-laki dan perempuan merupakan hal yang serupa. Ia menyatakan bila laki-laki adalah pakaian bagi perempuan, maka begitu pula sebaliknya.
“Saya ingin seluruh warga Jakarta diperhatikan hak hidupnya, apapun status dan jenis kelaminnya,” tutur Sinta.
Sinta juga berharap pasangan Pramono-Rano mampu memimpin Jakarta dengan adil dan baik. Ia lantas mendesak pasangan yang diusung PDIP ini agar menghormati dan tidak merendahkan perempuan.
“Muliakanlah perempuan. Sebab, jika tidak ada perempuan, kita semua di sini tidak akan dilahirkan ke dunia,” kata Sinta.
Untuk diketahui, dalam lanskap Pilkada Jakarta 2024, Pramono-Rano Karno bersaing dengan pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, dan pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Mereka dijadwalkan melakukan debat ketiga Pilkada pada Minggu (17/11/24) mendatang, dengan isu debat mengenai tata kota dan perubahan iklim.