Presiden BEM FISIP Unair Panen Intimidasi Buntut Karangan Bunga Satire Prabowo-Gibran
TIKTAK.ID – BEM Fakultas Ilmu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair diketahui telah mengkritik pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, dengan mengirim karangan bunga. Akan tetapi hal itu justru menjadi polemik dan tiga kepengurusan sempat dibekukan.
Karangan bunga yang bertuliskan kritikan kepada Presiden ke-8 menyebabkan Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah Bachtiar dan sejumlah kepengurusan BEM memperoleh intimidasi. Akan tetapi intimidasi itu bukan dari pihak kampus, melainkan eksternal.
“Dari luar ada beberapa (intimidasi), orang tidak dikenal, ya. Saya belum dapat memetakan secara pasti, cuma yang lapor kurang lebih 5 orang. Semua pengurus BEM,” ujar Tuffa, usai pertemuan dengan Dekan FISIP Unair di kampus B, pada Senin (28/10/24), seperti dilansir detikJatim.
Baca juga : Mendiktisaintek Turun Tangan Minta Rektor Unair Cabut Pembekuan BEM FISIP
Kemudian Tuffa mengatakan bahwa bentuk intimidasi yang didapat ada bermacam-macam. Dia memaparkan, ada yang menghubungi secara pribadi maupun ke media sosialnya.
“Bentuk intimidasi yang mungkin diterima oleh kawan-kawan beda. Kalau saya lewat telepon, video call, spam chat, DM Instagram dan lain-lain. Sedangkan kalau di WA ada 4-5 nomor,” ucap Tuffa.
“Narasi yang dibawakan kurang lebihnya sama semua, yakni program Jokowi, mengancam, dan mendoakan yang tidak baik. Banyak sekali yang menyerang secara personal, sifatnya secara umun di IG dan bisa dibaca oleh semua orang,” imbuh Tuffa.
Baca juga : Start Januari 2025, Mensesneg Minta Dimaklumi Jika Program Makan Bergizi Gratis Tak Sempurna
Ketika mendapat intimidasi, Tuffa tidak tinggal diam. Dia pun melakukan konsultasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya.
“Saya akhirnya bakal berkonsultasi dengan LBH untuk menindaklanjuti. Meminta konsultasi apa tindakan yang perlu saya lakukan berikutnya,” terang Tuffa.
Tuffa menegaskan bahwa dirinya tidak takut dengan intimidasi yang dia dapat. Dia menyebut hal itu tidak berpengaruh apa-apa baginya dan anggota BEM FISIP.
“Kemarin sudah mengkondisikan jika ada yang diserang orang yang tidak dikenal atau nomor yang mengganggu, sampaikan kepada kami sebagai BPH. Kami bakal membantu melalui konsultasi LBH dan Unair Help Center. Jika mengarah ke pelecehan verbal, kami akan laporkan ke satgas PPKS,” pungkas Tuffa.