Lebih Sehat WC Jongkok atau Duduk untuk Penderita Ambeien? Ini Penjelasan Dokter
TIKTAK.ID – Banyak penderita ambeien yang kerap merasa khawatir ketika hendak buang air besar. Untuk diketahui, peradangan di sekitar anus bakal muncul saat mengejan. Terlebih, pemilihan toilet atau WC juga bisa menjadi faktor peradangan pada pasien menjadi lebih parah. Lantas, mana yang lebih sehat antara WC jongkok atau duduk bagi penderita ambeien?
Menurut dokter bedah umum dari Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI), dr. Retno Putri Arini, Sp.B penggunaan toilet jongkok lebih baik untuk penderita wasir, lantaran bisa mempermudah Buang Air Besar (BAB).
“Penggunaan toilet yang bagus adalah toilet jongkok. Sebab, pada saat kita posisi jongkok, sudut dari usus untuk menuju anus atau lubang keluar lebih mendatar,” ujar Retno, seperti dikutip Kompas.com dari Antara.
Baca juga : Kenali Perbedaan Cacar Monyet dengan Cacar Air
“Jadi, dia (BAB) keluarnya lebih mudah, istilahnya jika ngeden posisinya jongkok cukup mudah,” imbuh dokter yang kini berpraktik di Rumah Sakit Permata Depok tersebut.
Sedangkan toilet duduk membuat sudut dari usus menuju lubang anus lebih besar, sehingga orang memerlukan usaha lebih banyak untuk mengejan saat BAB. Retno melanjutkan, tak terkecuali pada pasien wasir atau hemoroid, karena salah satu penyebab kekambuhan benjolan wasir yakni mengejan terlalu lama.
“Tidak hanya itu, kalau (BAB di toilet) jongkok terlalu lama pegal dan kalau di toilet duduk nyaman, bisa sambil main HP (dan membuat waktu BAB jadi lebih lama). Jadi jawabannya jongkok,” terang alumnus Universitas Diponegoro tersebut.
Baca juga : Ketahui Pertolongan Pertama Saat Anak Kejang
Retno juga menyarankan pasien wasir maupun orang yang tidak memiliki wasir supaya tidak terlalu lama melakukan BAB, seperti BAB sambil bermain gawai atau kegiatan lainnya. Dia menyarankan fokus melakukan BAB supaya terhindar dari pembengkakan pembuluh darah atau wasir.
Untuk itu, kata Retno, lakukan BAB tanpa distraksi lain, sehingga BAB bisa selesai secukupnya tanpa perlu berlama-lama. Dia menyatakan bila terlalu lama melakukan BAB karena alasan lain seperti sembelit, maka perlu memperbanyak asupan air putih, serat dari buah dan sayur, serta probiotik dari yogurt untuk melancarkan BAB.
“Harus banyak mengonsumsi air putih, sehari 2 liter atau 8 gelas belimbing dan makan serat, khususnya buah pepaya, melon, dan semangka,” jelas Retno.