Genosida di Gaza Masuki Hari ke-251, KOSPY Terbitkan 9 Pernyataan Sikap
TIKTAK.ID – Genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina sudah berlangsung lama, dan dalam beberapa bulan terakhir, kekerasan dan serangan terus meningkat. Usia genosida yang mencapai hari ke-251 menunjukkan betapa panjangnya penderitaan yang dialami oleh warga Palestina.
Pada 15 Juni 2024, pukul 14.00 sampai 17.00, Komite Solidaritas Palestina dan Yaman (KOSPY) melakukan aksi dan menyampaikan pernyataan sikap di depan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, dengan tema “Boycott Isn’t Working Without Your Commit”. Pernyataan sikap tersebut dipimpin oleh Chairifa Sentosa selaku Koordinator aksi.
“Perlu dicatat bahwa hal ini menuntut setiap bangsa untuk tidak tinggal diam, karena semua manusia berhak untuk hidup aman dan hidup merdeka secara berbangsa. Kenyataan hak ini tak diperoleh secara adil oleh bangsa Palestina, di mana gelagat pengkhianatan dari komunitas internasional dalam membiarkan genosida biadab ini telah tercium,” ujar Chairifa, seperti dilansir Tempo.co.
Baca juga : TNI Tegaskan Siap Evakuasi 1.000 Korban Gaza untuk Dirawat di RI
Berikut ini 9 pernyataan sikap KOSPY yang dibacakan oleh Chairifa Sentosa:
- Apa yang terjadi di Palestina mengalami puncaknya usai 251 hari sejak 7 Oktober berupa agresi militer brutal terhadap jalur Gaza hingga Rafah merupakan bentuk genosida terhadap rakyat Palestina yang dipraktikkan oleh entitas ilegal zionis dengan dukungan Amerika Serikat dan Barat.
- Segala bentuk penjajahan sebagaimana yang dipraktikkan oleh rezim zionis di Palestina sejak 1948 bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip kemanusiaan, sehingga harus dihapuskan dari kehidupan umat manusia.
- Dukungan AS, Barat, dan para kaki-tangannya di Asia Barat terhadap rezim zionis membuktikan kalau genosida rakyat Palestina adalah proyek penjajahan zionisme internasional. Hal itu harus dihadang serta dilawan secara total dan kompak oleh seluruh elemen kemanusiaan dan perlawanan semesta.
Baca juga : TNI Bersiap untuk Misi Perdamaian Gaza, Singapura dan Australia Minta Gabung
- Mengukuhkan sikap 100% bersama Poros Perlawanan yang direpresentasikan oleh Iran, Yaman, Irak, Suriah, dan Lebanon yang menggalang kekuatan baru demi mendukung bangsa Palestina dan merepotkan kondisi Israel hingga menyebabkan krisis internal di tubuh entitas musuh.
- Bangsa Palestina yang dijajah punya semua hak untuk melawan penjajahan rezim zionis dengan segala cara yang legal, termasuk perlawanan bersenjata demi meraih kemerdekaan.
- Mengapresiasi setinggi-tingginya langkah-langkah diplomatik dan kemanusiaan yang ditempuh oleh Pemerintah Republik Indonesia selama ini dalam mendukung dan mengupayakan kemerdekaan bangsa Palestina.
- Mendukung dan bersolidaritas penuh kepada setiap jiwa yang lahir dari Badai Al-Aqsha. Mulai dari elemen pemerintahan, para tokoh, para politikus terutama para mahasiswa dan para pemuda di Amerika, sebagian negara Eropa, Asia, dan Afrika yang dengan gagah dan berani menampilkan sikap sebagai patriotik sejati dalam menolak penjajahan dan ketidakadilan.
Baca juga : Dilema Ridwan Kamil Soal Jabatan Komisaris atau Peluang Maju Pilgub Jakarta dan Jawa Barat
- Mendukung segala bentuk sikap boikot terhadap semua produk-produk yang terafiliasi dengan kejahatan zionis serta mendukung kebiadaban dan kejahatan yang dipraktikkan ke atas bangsa Palestina.
- Mendukung segala bentuk upaya demonstrasi boikot damai yang digalakkan oleh masyarakat dan para pemuda Indonesia, untuk menghambat aliran dana yang menguatkan kebarbaran zionisme. Demonstrasi boikot yang damai tanpa menyakiti, mempersekusi, atau mendiskreditkan para pekerja atau para pembelinya.