TKN Klaim Prabowo Jadi Korban Sandiwara Anies dan Ganjar di Debat Capres, Playing Victim?
TIKTAK.ID – Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menganggap calon presiden (Capres) Prabowo Subianto menjadi korban serangan membabi buta yang dilancarkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, dalam debat Capres akhir pekan lalu. Bahkan, Anies dan Ganjar disebut-sebut seperti bersandiwara untuk sama-sama menyerang Prabowo.
“(Dalam debat) itu terkesan dua lawan satu, seperti ada bermain sandiwara. Mereka (Anies dan Ganjar) bertanya, dan ujungnya yang diserang Pak Prabowo. Tapi biarkan saja, rakyat yang menilai,” ungkap Sekretaris TKN, Nusron Wahid, kepada awak media di Media Center TKN, Jakarta Selatan, seperti dilansir Republika.co.id, pada Rabu (10/1/24).
Nusron pun optimis Prabowo yang menjadi korban dalam debat justru bakal memperoleh tambahan dukungan dari masyarakat. Sebab, Nusron menilai pemilih Indonesia dengan budaya Timurnya tidak menyukai orang yang menyerang secara membabi buta, apalagi menyerang pribadi.
Baca juga : Sambangi NasDem Tower, Said Aqil Ngaku Simpati ke AMIN
“Saya yakin ada lebih banyak pemilih, rakyat yang menjatuhkan pilihannya kepada Pak Prabowo. Mengapa? Karena ketika debat Pak Prabowo menjadi korban,” ucap politikus Partai Golkar tersebut.
Seperti diketahui, dalam debat ketiga Pilpres di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (7/1/24) malam WIB, Anies dan Ganjar banyak mengkritik kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Anies menyinggung soal Prabowo memiliki tanah seluas 340 ribu hektare, di saat separuh prajurit TNI tak punya rumah dinas.
Kemudian Anies menyoroti gaji prajurit TNI jarang naik, pembelian pesawat tempur bekas, dan gagalnya proyek Food Estate. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut bahkan memberikan nilai 11 dari 100 atas kinerja Prabowo. Ganjar sendiri turut memberikan nilai jeblok, yaitu lima dari 10.
Baca juga : Prabowo Jadi Capres Paling Banyak Diperbincangkan di Medsos Versi Indonesia Indicator
Adapun Prabowo tampak tidak mampu membalikkan keadaan, lantaran dia tidak membantah langsung berbagai “serangan” tersebut. Dia menuding Anies hanya bisa berbicara dan berambisi meraih kekuasaan. Dia juga mengeklaim data yang disampaikan Anies dan Ganjar keliru, tanpa membeberkan data yang menurutnya benar.
Di sisi lain, Direktur Hukum TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ronny Talapessy menampik narasi di media sosial yang menyebut Ganjar merundung Prabowo dalam debat ketiga Pilpres 2024. Ronny meminta semua pihak agar menghentikan narasi tersebut karena seolah-olah playing victim atau berlagak seolah menjadi korban.
“Rakyat berhak mengetahui lebih detail, hendak dibawa ke mana nasib mereka. Tentu terdapat banyak dinamika dalam sebuah forum debat dan itu sangat biasa dalam tradisi demokrasi,” tegas Ronny kepada wartawan, Selasa (9/1/24), mengutip detikcom.