PDIP Tak Terima Prabowo Sebut Alutsista Era Soekarno Juga Bekas
TIKTAK.ID – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menampik pernyataan calon presiden (Capres) Prabowo Subianto mengenai alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas di era Presiden Soekarno. Hasto mengeklaim tidak ada alutsista bekas di era Soekarno dan penggunaannya untuk membantu negara lain merdeka atau melawan penjajahan.
Hasto menuding pernyataan Prabowo dalam acara debat Capres itu keliru. Dia lantas meminta Capres nomor urut tiga itu agar mengoreksi pernyataannya.
“Jadi, tidak ada yang bekas sehingga kami harapkan Pak Prabowo dapat melakukan koreksi atas pernyataannya tadi malam,” ujar Hasto dalam keterangan tertulis, seperti dilansir Tempo.co, Senin (8/1/24).
Baca juga : PAN Bela Prabowo Soal Data Pertahanan RI
“Apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo bahwa peralatan-peralatan, alat-alat kita itu adalah bekas, itu tidak benar. Kita tahu kalau saat itu kita belum lama merdeka, lalu pada 1955, kita sudah mengadakan Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok,” imbuh Hasto.
Menurut Hasto, sistem pertahanan pada era Soekarno itu bakal dilanjutkan oleh pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan membangun kekuatan pertahanan berdasarkan kesadaran geopolitik.
“Atas cara pandang geopolitik, dan melihat kondisi geografis nasional yang muncul dari keterlibatan kita, dan memperjuangkan perjuangan kepentingan nasional yang ketika itu diwarnai dengan integrasi Irian Barat dan Papua, sebagai wilayah Pertiwi,” tutur Hasto.
Baca juga : Politisi PAN Tuding Anies Merasa Paling Bermoral tapi Kritiknya Jauh dari Moralitas
Hasto menjelaskan bahwa di era Soekarno, Indonesia bahkan mengirimkan kapal selam kelas Whiskey untuk membantu Pakistan berhadapan dengan kolonialisme Inggris.
“Kita kirim kapal selam kelas Whiskey, karena Bapak Bangsa Pakistan, Muhammad Ali Jinnah itu membantu Indonesia dengan resolusi jihad pada 10 November 1945. Begitu banyak pasukan-pasukan dari Gurgha yang kemudian mendukung Indonesia lewat seruan Bapak Bangsa Pakistan tersebut sehingga kita memberikan sumbangsih, maka Bung Karno mendapat gelar pendekar dan pembebas bangsa Islam,” terang Hasto.
Hasto menyebut alutsista baru yang digunakan Soekarno atau berasal dari Yugoslavia. Dia mengatakan alutsista tersebut dikirimkan Bung Karno untuk membantu Aljazair meraih kemerdekaannya sebagai negara.
Baca juga : Hasto Tegaskan Jokowi Tak Diundang di HUT PDIP, Kenapa?
“Oleh sebab itu, pernyataan Prabowo soal sistem persenjataan Bung Karno tidak pas dan kami luruskan. Karena inilah termasuk kita mendapatkan pesawat C-130 Hercules lantaran kedekatan Bung Karno dengan (Presiden AS), John Kennedy dari AS. Maka kita memperoleh reaktor nuklir itu juga didirikan kerja sama dengan Pemerintahan AS pada masa Presiden Keneddy,” ucap Hasto.