Ganjar Janjikan SMKN Gratis Jika Terpilih Presiden
TIKTAK.ID – Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengeklaim bakal menerapkan program SMKN gratis se-Indonesia seperti yang sudah dilakukan di Jawa Tengah. Ganjar menyampaikan hal itu setelah menginap di rumah Bagus, lulusan SMKN Jawa Tengah angkatan pertama di ll Kadipiro, Banjarsari, Solo pada Sabtu (23/12/23) malam.
Menurut Ganjar, program sekolah gratis yang ia gagas ketika menjadi Gubernur Jawa Tengah itu mampu mempercepat penurunan kemiskinan secara sistematis.
“Jika kita bawa betul-betul program ini dengan kawalan yang kuat, maka insya Allah akan lebih mempercepat penurunan kemiskinan secara sistematis,” ungkap Ganjar dalam keterangan tertulis, pada Minggu (24/12/23), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Tanggapi Santai Candaan Ketum PBNU Soal Muhaimin Tak Menang Pilpres 2024, Kubu AMIN: Biarin Aja
Ganjar memaparkan bahwa program SMKN gratis sendiri sudah didirikan sejak 2014 lalu, yang dikhususkan bagi anak-anak dari kelompok keluarga kurang mampu. Dia mengatakan selama hampir 9 tahun berjalan, program tersebut mampu meluluskan total sebanyak 1.837 siswa.
Ganjar menjelaskan bahwa dari jumlah lulusan tersebut, sekitar 80 persen di antaranya mampu terserap sebagai tenaga kerja ataupun pada perguruan tinggi di tingkat nasional maupun luar negeri.
Oleh sebab itu, Ganjar berkomitmen bakal menerapkan program tersebut secara nasional jika terpilih menjadi presiden. Ganjar menganggap program tersebut juga sejalan dengan visi-misi untuk mewujudkan satu sarjana untuk satu keluarga miskin.
Baca juga : Gereja di Belitung Tiadakan Pohon Natal Demi Solidaritas untuk Gaza
“Seluruh daerah sebenarnya kalau saya hitung-hitung satu kabupaten satu saja (SMKN) akan sangat membantu. Namun jika kita akan membuat satu akselerasi, saya kira Indonesia Timur, di remote area atau daerah 3T itu yang menjadi prioritas terpenting,” tutur Ganjar.
Di sisi lain, orang tua Bagus, Susilo mengaku berterima kasih kepada Ganjar dengan adanya program SMKN gratis tersebut. Sebab, kini sang anak sudah berhasil bekerja di salah satu perusahaan batubara di Kalimantan sebagai mekanik ekskavator dengan gaji Rp12 juta per bulan.
“Yang namanya SMK gratis di sini juga banyak, namun yang sistem pendidikannya seperti SMKN Jateng itu belum ada. Bagaimana dia belajar, bagaimana makan, dan bagaimana dia sopan santun pada orang tua itu yang luar biasa,” jelas Ganjar.