Survei LSI Ungkap Prabowo Moncer Jika Gandeng Erick Thohir Ketimbang Gibran di Pilpres 2024
TIKTAK.ID – Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan bahwa bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto lebih unggul signifikan ketimbang kedua rival paslon jika memilih Menteri BUMN, Erick Thohir sebagai Cawapres.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menjelaskan bahwa dalam simulasi tertutup tiga pasangan di Pilpres 2024, Prabowo memang unggul daripada dua yang lain. Dia memaparkan, pilihan pada Erick menyumbang lebih banyak suara dibandingkan jika Menteri Pertahanan itu meminang Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka atau Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa sebagai pendamping di kontestasi politik 2024.
“Secara umum siapa pun yang dipilih oleh Prabowo tetap cenderung unggul tipis dibandingkan dengan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin. Namun keunggulan cukup signifikan jika Prabowo memilih Erick sebagai Cawapresnya,” ujar Djayadi dalam acara daring, Kamis (19/10/23), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Baca juga : Kecam Serangan Israel di Gaza, IDAI Desak Lindungi Hak Anak-anak
Djayadi memaparkan bahwa dalam simulasi tertutup tiga paslon, Anies-Muhaimin meraih 22,9 persen suara; Ganjar Pranowo-Mahfud MD 32,3 persen; Prabowo-Erick 38 persen; sedangkan 6,9 persen lainnya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Djayadi melanjutkan, bila Prabowo berpasangan dengan Khofifah, maka elektabilitas mereka berada di 36,3 persen; sementara Ganjar-Mahfud 33 persen; Anies-Muhaimin 23,4 persen; dan 7,3 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Menurut Djayadi, elektabilitas Prabowo-Gibran tak jauh berbeda dengan Khofifah, yakni 36,3 persen. Di saat bersamaan, Ganjar-Mahfud 33,1 persen; dan Anies Muhaimin 23,5 persen.
Baca juga : Jokowi Restui Mahfud MD Dampingi Ganjar di Pilpres 2024
“Namun yang perlu dipahami, ini situasi sebelum putusan Mahkamah Konstitusi 16 Oktober,” tutur Djayadi.
Temuan survei nasional tersebut dilakukan selama periode 2-8 Oktober 2023. Responden survei merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas yang punya hak pilih pada Pemilu. Penarikan sampel memakai metode Random Digit Dialing (RDD).
Dalam survei itu, jumlah sampel sebanyak 1.620 responden, yang dipilih lewat proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Ukuran sampel ini memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar kurang lebih 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dengan responden dilakukan melalui telepon oleh pewawancara yang dilatih.