NasDem Bantah ‘Reaksi Kimia’ Pendukung PKB dan PKS Berdampak Elektabilitas
TIKTAK.ID – Pendukung Anies Baswedan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dianggap tidak akur, sehingga berdampak pada elektabilitas Anies yang rendah. Menanggapi hal itu, politikus Partai NasDem, Teuku Taufiqulhadi mengeklaim tidak benar adanya ketidakakuran tersebut.
“Tidak ada,” ujar Teuku, seperti dilansir Tempo.co, Rabu (11/10/23).
Sebelumnya, Pengamat Politik dan Pendiri Cyrus Network, Hasan Nasbi, sempat menyebut pasangan Anies-Cak Imin dapat dikompromikan di tingkat elite, namun di tataran para pendukungnya susah. Dia menilai hal ini karena pendukung pasangan tersebut berasal dari kelompok agama moderat perkotaan dan kelompok agama tradisional yang memicu reaksi tidak bagus.
Baca juga : Hasto Buka Suara Soal Kans Gibran Bacawapres Prabowo
“Makanya kita melihat, tak bergerak kan surveinya?” ucap Hasan dalam wawancara di Total Politik, Senin (9/10/23).
Hasan mengatakan sudah dua kali survei yang digelar pascadeklarasi Anies-Cak Imin, tapi hasilnya tidak bergerak atau bertambah. Dia menjelaskan bahwa hal itu lantaran ada reaksi kimia dari pendukung pasangan tersebut yang tidak bagus.
“Entah PKS-nya yang pergi, atau entah PKB yang pergi sebagian, kita kan tidak tahu,” terang Hasan.
Hasan melanjutkan, padahal secara organisasi, pasangan Anies-Cak Imin ditambah oleh partai koalisi memiliki suara sekitar 13 juta. Dia pun menyatakan mestinya terdapat penambahan sekitar 7 persen. Tak hanya itu, kata Hasan, saat pasangan Anies-Cak Imin dideklarasikan dan banyak media yang memberitakan, harusnya menjadi momentum elektabilitasnya bisa naik.
Baca juga : Usai Dikunjungi Dubes Zuhair Al Shun, DPR RI Tegaskan Konsisten Bela Palestina
“Sepertinya reaksi kimianya tidak bagus,” tutur Hasan.
Di sisi lain, Teuku Taufiqulhadi mengaku tak ada masalah seperti yang diucapkan Hasan. Ia menegaskan bahwa hubungan kedua partai itu akrab dan sangat kuat.
Menurut Teuku Taufiqulhadi, pertengkaran antara kelompok Islam perkotaan dan Islam tradisional yang direpresentasikan oleh PKS dan PKB, dulu memang ada. Namun dia berpendapat saat mereka sudah bersatu dalam koalisi pendukung Anies Baswedan, tidak ada masalah.
“Berarti pengamat masih berpijak pada perspektif sebelum PKB bergabung dengan koalisi,” jelas Teuku Taufiqulhadi.
Baca juga : JK Minta Semua Masjid Bacakan Qunut Nazilah untuk Keselamatan Warga Palestina
Sekadar informasi, usai deklarasi Anies-Cak Imin, PKS tak langsung memberi dukungan untuk Ketua Umum PKB itu. Mereka hanya menyatakan mendukung Anies Baswedan, dan dukungan untuk Muhaimin baru belakangan terjadi usai PKS mengadakan rapat Majelis Syura. Kini, Anies-Cak Imin pun resmi didukung 3 partai, yakni NasDem, PKB, dan PKS.