Cak Imin Ungkap Najwa Shihab Masuk Kandidat Ketua Tim Pemenangan Koalisi Perubahan
TIKTAK.ID – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut Koalisi Perubahan sudah membentuk Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin. Dia menjelaskan bahwa tim tersebut bakal diketuai oleh satu sosok yang bertugas untuk meraih kemenangan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Kini Partai NasDem, PKB, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus melakukan pembahasan dan pematangan terkait nama Kapten atau Ketua Timnas Pemenangan itu. Cak Imin mengeklaim salah satu nama yang cocok menempati posisi tersebut adalah presenter Najwa Shihab.
“Timnas masih dalam proses pematangan, inventarisasi nama-nama tokoh, serta mencari ketua yang sesuai dengan harapan kita,” ungkap Cak Imin kepada wartawan, Senin (18/9/23), seperti dilansir Republika.co.id.
Baca juga : Beredar Isu Prabowo Gampar dan Cekik Wamen, Gerindra Buka Suara
“Masih semua alternatif, jadi belum ada yang pasti. Salah satunya ada Najwa Shihab dan macam-macam, banyak nama, masih belum dikonklusi,” sambung bakal calon wakil presiden (Cawapres) dari Anies Rasyid Baswedan tersebut.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, sempat menyatakan Koalisi Perubahan siap melakukan konsolidasi dalam pemenangan pasangan Anies-Muhaimin. Dia mengaku koalisinya kini diisi oleh Partai NasDem, PKB, dan PKS, yang sudah memenuhi presidential threshold sebesar 20 persen.
Kemudian Koalisi Perubahan juga telah membentuk Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin. Dia mengatakan koalisinya akan segera melakukan pemetaan wilayah dalam perumusan strategi pemenangan pasangan tersebut.
Baca juga : Beberkan Alasan Kenapa Gabung Koalisi Prabowo, Demokrat: Kami Pilih yang Akan Menang
“Pastilah (melakukan pemetaan wilayah), dalam perhelatan besar seperti ini kita pasti bakal memakai ilmu pengetahuan sebagai basis untuk strategi pemenangan,” tegas Ali di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (15/9/23) malam.
Lantas Ali menampik persepsi soal Koalisi Perubahan menggandeng PKB demi merebut suara di Jawa Timur. Sementara PKS untuk mendulang pemilih di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
“Bila terjadi persoalan yang prinsip dalam dua basis kekuatan ini atau dua kelompok ini pasti akan terjadi gesekan, ini hal-hal yang sangat prinsip kan. Namun faktanya, selama berdirinya PKS dan PKB tidak pernah ada gesekan di tingkatkan akar rumput,” tutur Ali.
Baca juga : Tanggapi Isu Prabowo Cekik dan Tampar Wamentan, Jokowi: Ini Tahun Politik, Jangan Terima Mentah-mentah
Selain itu, Ali menilai bergabungnya PKS bersama Partai NasDem dan PKB membuktikan komitmen Koalisi Perubahan untuk menghentikan politik identitas di masyarakat. Terlebih, lanjutnya, Pilpres 2024 menjadi momen langka yang kembali menyatukan PKB dan PKS dalam satu koalisi.