Pengamat Nilai Koalisi Pendukung Anies Lebih Kuat Bersama PKB Ketimbang Demokrat
TIKTAK.ID – Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul mengatakan bahwa kepastian Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan tidak akan terlalu berpengaruh. Apalagi, kata Najmuddin, Koalisi Perubahan telah memperoleh amunisi baru dengan masuknya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Najmuddin menghitung saat Koalisi Perubahan terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), koalisi ini mengantongi sebanyak 163 kursi atau 25,03 persen. Akan tetapi dengan keluarnya Demokrat dan PKB masuk, maka total kursi Koalisi Perubahan di DPR berjumlah 167 persen atau 29,05 persen.
“Dengan masuknya PKB, secara matematis kekuatan Koalisi Perubahan juga bertambah,” ujar Najmuddin, pada Sabtu (2/9/23), seperti dilansir Republika.co.id.
Baca juga : Anies Tegaskan Hormati Keputusan Demokrat Tinggalkan Koalisi Perubahan
Najmuddin menilai Surya Paloh yang menjadikan Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Cawapres pendamping Anies Baswedan sangat berani dan penuh perhitungan. Dia menduga tujuan Bos Media Group tersebut tak lain demi memaksimalkan perolehan suara Anies di Jawa Timur.
Najmuddin menjelaskan bahwa Cak Imin dinilai memiliki basis massa yang kuat dari kaum nahdliyin. Sementara Anies sudah dianggap cukup kuat untuk merebut suara di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Dengan begitu, Najmuddin menyebut saat ini Koalisi Perubahan bisa fokus untuk memikirkan merebut sebagian suara dari Jawa Tengah yang selama ini dikenal sebagai kantong suara PDIP yang mencapreskan Ganjar Pranowo.
Baca juga : Cak Imin Terang-terangan Ngaku Terima Pinangan Anies karena Tak Kunjung Ditunjuk Prabowo
Najmuddin memaparkan bahwa sudah empat edisi Pemilu dengan skema pemilihan langsung, penentuan pemenang Pilpres berada di Pulau Jawa, terutama di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Najmuddin pun tak heran melihat para stakeholder partai sangat memerhitungkan perolehan suara di Pulau Jawa.
“Menurut saya juga yang harus dikejar yaitu pemilih milenial. Hal itu perlu strategi yang matang dan harus didukung dengan team yang solid, militansi, dan ikhlas,” tutur Najmuddin.
Untuk diketahui, teka-teki sosok Cawapres pendamping Anies telah terjawab, yaitu Cak Imin. Pasangan Anies-Cak Imin dideklarasikan di Hotel Majapahit, Kota Surabaya pada Sabtu (2/9/23).
Baca juga : Bahas 10 Fokus Kebijakan Indonesia Emas, Prabowo Tegaskan Lanjutkan ‘Kartu Sakti’ Jokowi
Adapun kepastian menunjuk Cak Imin sebagai Cawapres Anies, mengubah peta kekuatan Koalisi Perubahan. Pasalnya, Partai Demokrat yang sangat berharap Ketum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres sempat meradang, sampai mengumumkan keluar dari Koalisi Perubahan.