Usai Bertemu di Istana, Surya Paloh Bocorkan Soal Jokowi Tanya Cawapres Anies
TIKTAK.ID – Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, diketahui sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana. Kemudian Paloh mengungkapkan bahwa saat itu Jokowi bertanya kepada dirinya mengenai sosok calon wakil presiden (Cawapres) dari Anies Baswedan.
“Nah Pak Jokowi juga bertanya, siapa ini wakil presidennya ini. Saya bilang kalau saya belum mikirin itu, yang saya tahu (urusan) Pak Anies itu, ha ha ha,” ujar Surya Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, pada Selasa (18/7/23), seperti dilansir detik.com.
Menurut Paloh, sosok Cawapres masih berada di genggaman Anies. Dia pun mengaku tidak menutup kemungkinan akan ada pertemuan antara Jokowi dan Anies.
Baca juga : Andika dan Arsjad Rasjid Latih Ratusan Orang jadi Jurkam Ganjar
“Ya saya bilang saya masih belum memahami, barangkali Pak Anies yang paling tahu, ya itu saja kira-kira begitu,” ucap Paloh.
“Saya enggak menawarkan, namun kemungkinan ke arah itu bisa saja (Jokowi ketemu Anies), dan itu bagus. Kemungkinan ke arah itu bisa saja,” sambung pria kelahiran Banda Aceh, 16 Juli 1951 tersebut.
Lebih lanjut, Paloh menyatakan suasana politik mestinya tidak dibawa ke arah yang terlalu tegang. Dia menilai, seharusnya Parpol lebih mengutamakan kepentingan bangsa daripada memikirkan siapa kawan atau lawan.
Baca juga : Soal Reshuffle Kabinet, Pimpinan NasDem: Selamanya Jokowi Sahabat NasDem
“Ya macam saya katakan dari awal tadi. Jika suasana itu dibawa dengan tidak tegang, tidak memposisikan ini lawan, ini kawan, siapa yang mendapatkan manfaat? Bangsa ini, kita semuanya. Kita rindu dengan pikiran-pikiran seperti itu,” tutur pendiri Metro TV ini.
“Kalau nggak ya kita salah, pers juga salah. Jadi ada fungsi peran kita kan buat mengedukasi, kalau enggak kita bahaya. Saya ingatkan waktu apel siaga mungkin kalian ingat musuh kita bersama itu bukan di antara kita satu sama lain atas perbedaan pilihan, atas dasar dasar perbedaan-perbedaan yang memang sudah kita miliki sebagai keniscayaan,” jelas Paloh.
“Musuh kita itu adalah kebodohan, kemiskinan, dan ketidakadilan, terus terang saja kita, musuh kita kemunafikan itu. Kan ini yang ingin dicapai ke depan, nah ini merupakan peran kita bersama lah,” imbuh Paloh.