TIKTAK.ID – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengungkapkan bahwa deklarasi mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai calon presiden atau Capres membuat hubungannya dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi dingin. Surya menilai masalah inilah yang membuat hubungan mereka merenggang dibandingkan isu lain saat dirinya dan NasDem menolak perpanjangan masa jabatan presiden.
“Lebih keras penolakan terhadap pencalonan Anies. Saya pikir analisis saya tidak salah, karena tak ada isu lain yang membuat hubungan kami sedikit merenggang,” ujar Surya di kantornya di lantai 20 NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/5/23), seperti dilansir Tempo.co.
Seperti diketahui, NasDem mendeklarasikan Anies pada 3 Oktober 2022. Kemudian pada 26 Januari 2023, Surya bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta. Hal itu menjadi pertemuan terakhir Surya dan Jokowi.
Baca juga : Charta Politika Ungkap 61 Persen Pemilih Jokowi-Ma’ruf Akan Pilih Ganjar di Pilpres 2024
Saat momen lebaran, Jokowi tidak bertemu Surya. Begitu pula pada 2 Mei 2023, Jokowi mengumpulkan Ketua Umum partai koalisi Pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, tapi sengaja tidak mengundang Surya.
Hubungan yang retak antara Jokowi dan Surya tersebut menimbulkan berbagai spekulasi. Salah satunya yakni ada kekhawatiran Anies tidak melanjutkan program Jokowi, salah satunya di proyek Ibu Kota Negara atau IKN.
Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Dedy Ramanta memampik Anies bakal menjegal proyek IKN-nya Jokowi.
Baca juga : Usai Diusung PDIP, PAN Pikir-pikir Lagi Dukung Ganjar atau Prabowo
“Saya kira tudingan macam-macam terhadap Anies itu tak benar, sehingga perlu diluruskan,” tegas Dedy.
Lebih lanjut, terkait kemungkinan Jokowi khawatir Anies menjadi calon presiden, Surya hanya berharap Jokowi dapat menjadi pribadi yang lebih hebat.
“Dia bisa menjadi pemimpin besar, saat dia membuka wawasannya, visinya juga besar. Jiwanya juga harus besar,” tutur Surya.
Lantas Surya balik bertanya apa yang salah dengan NasDem mengusung Anies. Dia menyebut Anies adalah warga negara Indonesia yang masih memiliki hak politik.
Baca juga : PDIP dan Gerindra Adu Klaim ‘Capres Pemberani’ Usai Kode Jokowi
“Jika hak politiknya sedang dicabut, dia bukan WNI, ngapain dicalonkan?” kata Surya.
Surya mengeklaim tetap ingin pembangunan yang sudah dilakukan saat ini berlanjut. Di sisi lain, dia juga bakal melakukan koreksi bila memang ada hal yang tidak perlu dilanjutkan. Dia pun yakin Jokowi yang sudah dia kenal lama, telah meletakkan dasar agar pembangunan negeri ini berjalan dalam progres yang cepat.