TIKTAK.ID – Lembaga Survei Indonesia (LSI) diketahui membuat simulasi dua pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Berdasarkan hasil simulasi tertutup Capres-Cawapres tersebut, duet Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menang melawan dua pasangan lainnya.
LSI melakukan survei ini pada 12-17 April 2023. Populasi survei yakni warga negara Indonesia yang punya hak pilih atau usia 17 tahun ke atas. Survei tersebut memakai metode multistage random sampling dari 1.220 responden. Margin of error survei +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Wawancara dilakukan dengan cara tatap muka.
Dalam skema pertama, Prabowo-Airlangga disimulasikan disandingkan dengan paslon Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ternyata dari dua kali survei pada 2022 dan 2023, Prabowo-Airlangga berhasil unggul atas Anies-AHY.
Baca juga : Elektabilitas Anies Masih Di Bawah Ganjar, Apa Kata NasDem-PKS?
Menurut Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, pada simulasi 2022 lalu, paslon Prabowo dan Airlangga dipilih oleh sebanyak 41,6 persen dari 1.220 responden pada Mei hingga Juni 2022. Sedangkan Anies-AHY hanya mendapatkan dukungan sebanyak 39,5 persen.
“Pada April 2023, Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto dipilih 47,5 persen responden. Sementara Anies-AHY hanya 38,5 persen,” ujar Djayadi Hanan dalam keterangan tertulis, pada Kamis (4/5/23), seperti dilansir detik.com.
Bila melihat hasil simulasi itu, elektabilitas Prabowo-Airlangga mengalami kenaikan pesat ketimbang tahun lalu, dan elektabilitas Anies-AHY justru menurun. Kemudian pada simulasi kedua, Prabowo-Airlangga kembali unggul jika berhadapan dengan pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir.
Baca juga : Pengamat: Duet Prabowo-Ganjar Bisa Terwujud, Hanya Saja…
Keunggulan Prabowo-Airlangga terhadap calon presiden dari PDIP itu pun terjadi dalam dua tahun berturut. Pada 2022, paslon Prabowo-Airlangga unggul tipis dengan meraih 41,0 persen dukungan, dibandingkan Ganjar-Erick yang meraih 40,5 persen.
“Pada April 2023, keunggulan Prabowo-Airlangga melebar dengan 46,6 persen, dibandingkan Ganjar-Erick yang stagnan di 40,6 persen,” jelas Djayadi Hanan.
Lebih lanjut, duet Prabowo dan Airlangga tampak mengalami lonjakan elektabilitas sebesar 6 persen daripada simulasi tahun lalu. Di sisi lain, pasangan Ganjar-Erick masih stagnan atau naik tipis hanya 0,1 persen pada elektabilitas tahun ini.