TIKTAK.ID – Petinggi Hamas, Saleh al-Arouri, diketahui mengunjungi Lebanon pada pekan ini. Di sana, ia mengolok-olok Israel yang kini tengah didera kekacauan, baik dari dalam maupun di luar negeri.
Mulanya, Arouri menyinggung soal tembakan roket dari kubu di negara-negara tetangga, seperti Suriah dan Lebanon, usai polisi Israel menyerang jemaah Muslim yang sedang beribadah di Masjid Al Aqsa pekan lalu.
Arouri mengatakan bahwa tembakan roket dari negara-negara tersebut adalah “bukti kalau ada orang-orang yang akan melindungi Masjid Al Aqsa”.
“Pasukan Perlawanan memiliki kekuatan dan niat untuk menghentikan agresi terhadap masjid itu dan mereka akan berupaya membebaskannya,” ujar Arouri, seperti dilansir CNN Indonesia.
Sekadar informasi, Arouri merupakan bagian delegasi dari kelompok Palestina yang terbang ke Lebanon untuk bertemu dengan pemimpin Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir delegasi dari kelompok Palestina lainnya dari Jalur Gaza yang kerap menyerang Israel, yakni Jihad Islam. Mereka bertemu guna membahas peningkatan ketegangan antara warga Israel dan Palestina setelah terjadi insiden penyerangan di Masjid Al Aqsa.
Tidak hanya masalah Al Aqsa, kisruh politik dalam negeri Israel juga tidak luput dari pembicaraan Arouri ketika menggelar konferensi pers pada Rabu (12/4/23). Dalam kesempatan tersebut, Arouri menyoroti gelombang demonstrasi besar-besaran di Israel lantaran rezim Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berencana merombak sistem peradilan.
Menurut laporan Reuters, Israel memang tengah didera konflik politik besar yang membuat popularitas Netanyahu terjun bebas. Arouri bahkan mengeklaim Israel saat ini dalam “krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya”. Ia menilai Israel dalam kondisi lemah, sedangkan Perlawanan yang dibangun dari Jalur Gaza dan Lebanon semakin kuat.
“[Krisis itu] memicu perpecahan internal. Sedangkan Poros Perlawanan mencapai momentum dan perkembangan di Kawasan mendukungnya,” jelas Arouri, mengutip Haaretz.
Senada dengan Arouri, Kepala Dewan Implementasi Keputusan Hizbullah, Sefi Eddin menyebut posisi Poros Perlawanan terhadap Israel saat ini sangat kuat.
“Poros Perlawanan kini bersatu untuk satu tujuan, penghancuran Israel dan satu-satunya cara untuk melakukannya yaitu dengan perlawanan militer,” tegas Sefi Eddin.