TIKTAK.ID – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengaku punya rencana untuk bergabung dengan koalisi besar yang terdiri dari gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangsaan Indonesia Raya (KKIR).
“Benar [rencana gabung koalisi besar],” ujar Juru Bicara PSI, Ariyo Bimo, seperti dilansir CNNIndonesia.com, pada Selasa (4/4/23) malam.
Kemudian Bimo buka suara mengenai rencana PSI gabung ke koalisi besar dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Akan tetapi dia tidak menjelaskan alasan rinci PSI berkeinginan bergabung dalam koalisi tersebut.
Baca juga : Ganjar Tegaskan Tak Pernah Menyesal Meski Dirinya ‘Dibully’ Karena Tolak Israel di Piala Dunia U-20
“Kami akan jelaskan posisi politik kami,” jelasnya.
Untuk diketahui, rencana membangun koalisi besar muncul setelah lima ketua umum partai mengadakan pertemuan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir pekan lalu di Kantor DPP PAN, Jakarta.
Lima orang ketua umum yang hadir adalah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PPP Mardiono.
Baca juga : Klaim Sikapnya Tolak Israel Tak Terkait Kepentingan Elektoral, Ganjar: Ini Sikap Ideologis Konstitusional
Koalisi besar tersebut rencananya akan meleburkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Gerindra dan PKB.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sendiri menyatakan sudah ada kesepakatan mengenai koalisi itu.
“Ada, ternyata ada (kesepakatan). Jadi, kita merasa ada frekuensi yang sama ya, ada kecocokan dan jika dilihat, pimpinan partai kita sudah masuk, Pak Cak Imin ya,” tutur Prabowo di Kantor DPP PAN, pada Minggu (2/4/23).
Baca juga : PDIP Beberkan Dampak Ngeri Jika RI Tak Tolak Israel, Aksi Teror Hingga Pemakzulan Jokowi
Lebih lanjut, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengeklaim pihaknya telah berkomunikasi dengan partai-partai politik yang tergabung dalam KIB dan KIR. Dia menyebut PSI ingin bergabung seandainya gabungan dari dua koalisi partai politik ini jadi terbentuk.
“Komunikasi informal sudah berjalan terus. Kalau untuk komunikasi yang resmi, artinya ada teman-teman media dengan cara-cara sebagainya itu, bakal diagendakan kemungkinan pada minggu depan. Semoga tidak ada aral melintang,” ungkap Grace dalam jumpa pers pada Rabu (5/4/23), mengutip Kompas.com.
“Bila semua pihak mengizinkan, tentu kita PSI akan dengan senang hati ikut masuk dalam tenda besar koalisi pendukung Pak Jokowi, guna memastikan keberlanjutan kebijakan Pak Jokowi,” imbuhnya.