TIKTAK.ID – Koordinator Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, ikut mengomentari pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan soal sebagian aura Presiden Joko Widodo (Jokowi) pindah ke Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Herzaky mengatakan bahwa pengajuan calon presiden di Indonesia tidak ditentukan oleh presiden sebelumnya.
“Sebab, negara kita adalah negara demokrasi, bukan negara kerajaan,” ujar Herzaky dalam keterangan tertulis, pada Rabu (22/3/23), seperti dilansir Tempo.co.
Menurut Herzaky, seluruh warga negara Indonesia punya hak untuk maju sebagai calon presiden. Sementara yang berhak mengajukan Capres dan Cawapres yakni partai politik (parpol) atau gabungan parpol.
“Karena menurut konstitusi,” ucap Herzaky.
Baca juga : Soal Pengesahan Perppu Ciptaker Jadi UU, Amnesty: Langkah DPR Gegabah
Herzaky menjelaskan bahwa di sebuah negara demokratis seperti Indonesia, jabatan presiden bukan diwariskan atau diturunkan, tapi diperebutkan dalam kontestasi yang jujur dan adil sesuai amanah konstitusi. Untuk itu, Herzaky berharap agar tidak ada upaya cekal-mencekal.
“Siapa pun putra-putri terbaik bangsa ini memiliki hak untuk maju sebagai Capres-Cawapres di Pemilu 2024, mau didukung presiden ataupun tidak,” tegas Herzaky.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto tampak tersipu malu ketika Kepala BIN, Budi Gunawan memuji dirinya dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Budi mengungkapkan hal itu dalam peresmian Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Jayapura, Papua.
Baca juga : Novel Baswedan Buka Suara Soal Transaksi Janggal Rp300 Triliun di Kemenkeu
“Seluruhnya mulai melihat terdapat aura-aura Pak Jokowi sebagian sudah pindah ke Pak Prabowo,” terang Budi dalam video peresmian PYCH yang Tempo dapatkan, pada Selasa (21/3/23).
Kemudian saat Budi menyebut sebagian aura Jokowi pindah ke Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut lantas sungkem kepada Jokowi yang sedang duduk di sebelahnya. Lebih lanjut, Budi juga menyatakan kalau mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ke-15 itu sering mendampingi Jokowi dan menyebut Jokowi sebagai gurunya.
“Kita semua mengamati bahwa akhir-akhir ini Bapak Prabowo sering bepergian bersama Bapak Presiden Jokowi. Bahkan beberapa kali Pak Prabowo juga menyatakan bahwa Pak Jokowi adalah gurunya, guru beliau,” jelas Budi.