TIKTAK.ID – Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menyoroti wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, bersamaan dengan deklarasi kelompok relawan Prabowo Mania 08, pada Minggu (12/3/23).
Jazilul mengatakan bahwa wacana atau usul duet itu telah mengganggu arah koalisi partainya dengan Gerindra. Dia pun meyakini kalau Ganjar juga bakal menolak wacana duet tersebut.
“Itu merupakan wacana spekulatif, dan bisa mengganggu fokus dan arah koalisi PKB-Gerindra. Coba tanya Pak Ganjar yang juga kader PDIP, saya yakin akan menolak wacana duet tersebut,” ujar Jazilul, pada Senin (13/3/23), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Soal Larangan Pengibaran Bendera dan Lagu Kebangsaan Israel di Indonesia, Kemenlu Angkat Tangan
Kemudian Wakil Ketua MPR tersebut berharap semua pihak dapat saling menghormati dan menjaga komitmen. Apalagi, kata Jazilul, keputusan mengenai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) dalam koalisinya dengan Gerindra adalah mandat masing-masing ketua umum partai.
Jazilul menjelaskan bahwa hingga saat ini masih belum ada wacana, baik dari PKB maupun Gerindra untuk meninggalkan koalisi. Dia mengeklaim kedua partai justru tampak semakin mesra, terlebih setelah berlangsungnya pertemuan Prabowo dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pada Minggu (12/3/23) di Jawa Timur.
“Sepanjang ini masih belum ada wacana meninggalkan Koalisi, malah makin mesra. Prabowo dan Cak Imin sudah ketemu di Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo,” ucap Jazilul.
Baca juga : Kepala BNPT Beberkan Soal Parpol yang Terafiliasi Jaringan Teroris
Sebelumnya, adik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo sempat mengumumkan secara terbuka kalau kakaknya diduetkan dengan Ganjar di Pilpres. Pernyataan Hashim itu untuk menanggapi momen kedekatan Prabowo dengan Ganjar dan Jokowi di Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, Hashim menegaskan tidak ingin jika Prabowo menjadi Cawapres. Sebab, Hashim menilai kakaknya jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua dari Ganjar dan dinilai punya lebih banyak pengalaman.
“Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo menjadi calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya tentu berbeda kan,” jelas Hashim kepada awak media.