TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak mulai terang-terangan memperkenalkan pelbagai tokoh potensial yang bakal maju menjadi calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Ketika menghadiri peringatan hari ulang tahun ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jokowi sempat menyinggung nama Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Selain itu, Jokowi juga menyebut nama Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Plt. Ketua Umum PPP Mardiono.
Baca juga : Sebut Erick Thohir Dibutuhkan Indonesia, Pengamat: Cocok Jadi Cawapres Ganjar hingga Prabowo
Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan restu dan dukungan Jokowi penting bagi semua Capres-Cawapres di Pemilu 2024. Pasalnya, dia menilai Jokowi masih duduk sebagai orang nomor satu di negara ini saat Pilpres berlangsung pada 14 Februari 2024.
“Saya melihat dukungan Jokowi itu sangat penting, karena dia orang kuat, orang nomor satu di Republik ini, dan memiliki banyak sumber daya. Itu semua merupakan modal untuk Jokowi sebagai presiden yang dianggap penting bagi Capres-Cawapres tersebut,” terang Ujang, seperti dilansir CNNIndonesia.com, pada Selasa (21/2/23) malam.
Ujang menjelaskan bahwa restu Jokowi dinilai penting untuk memudahkan jalan pencapresan. Dia pun meyakini kalau semua Capres-Cawapres tengah berusaha untuk memperoleh restu dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca juga : Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Konsisten di Puncak, Pemilih di Jatim dan Jabar Meroket
Meski begitu, Ujang menyatakan dukungan Jokowi tidak serta-merta mampu menjamin kemenangan. Dia mengatakan saat ini Jokowi terlihat memberikan restu kepada semua nama yang disebut-sebut maju di Pilpres 2024.
Di sisi lain, Ujang mengakui didukung oleh Jokowi tidak selamanya membawa berkah bagi Capres-Cawapres. Sebab, kata Ujang, pilihan rakyat terhadap calon yang di-endorse Jokowi bakal terkorelasi pada kinerja Pemerintah.
Ujang menegaskan, jika kinerja Pemerintah buruk, maka rakyat ogah mendukung calon dukungan Jokowi. Hal itu berarti alih-alih membawa berkah, restu Jokowi justru bisa membuat kalah.
Baca juga : Elektabilitas Anies Merosot di Survei Litbang Kompas Terbaru, Apa Penyebabnya?
“Bila kinerja Jokowi dianggap tidak bagus, 2024 nanti maka kemungkinan Capres-Cawapres yang didukungnya akan dihindari oleh rakyat,” tutur Ujang.