TIKTAK.ID – Dengan menerapkan pola makan yang sehat sejak dini, bisa mencegah diabetes pada anak, terutama untuk anak dengan jenis diabetes tipe 2.
Berdasarkan data teranyar dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebanyak 1.645 anak di Indonesia saat ini terkena diabetes. Data tersebut diambil dari laporan 15 kota yang tercatat.
Sebesar 90 persen kasus diabetes pada anak yaitu diabetes tipe 1, yang umumnya disebabkan oleh kondisi autoimun yang merupakan bawaan lahir. Sedangkan 10 persen lainnya adalah diabetes tipe 2 yang biasanya disebabkan oleh faktor gaya hidup tidak sehat. Padahal, diabetes tipe 2 sangat identik dengan orang dewasa.
“Diabetes tipe 2 pada anak berkaitan dengan lifestyle. Jadi pandemi pun turut menyumbang, karena saat pandemi banyak anak-anak yang berat badannya naik,” ungkap dokter spesialis gizi, Juwalita Hapsari, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (6/2/23).
Juwalita mengatakan naiknya berat badan pada anak akan membuatnya berisiko terkena penyakit diabetes, kolesterol tinggi, hingga tekanan darah tinggi. Dia pun menjelaskan pola makan yang direkomendasikan pada anak untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut. Berikut ini di antaranya.
ASI eksklusif sampai usia 6 bulan
“Begitu bayi lahir hingga usia 6 bulan, rekomendasinya ya berikan ASI (Air Susu Ibu) ekslusif,” terang Juwalita.
Namun bagi ibu yang tidak bisa memberikan ASI secara eksklusif karena indikasi tertentu, Juwalita menyarankan melakukan konsultasi kepada dokter spesialis anak terlebih dahulu.
MPASI berkualitas
Selesai pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6 bulan, Juwalita menyarankan orang tua agar memberikan MPASI yang berkualitas.
Juwalita memaparkan bahwa MPASI yang berkualitas berarti memenuhi kebutuhan semua zat gizi, yaitu karbohidrat, protein, lemak baik, sayur, dan buah. Dia juga menyarankan untuk orang tua sebisa mungkin tidak memakai gula dan garam di periode MPASI tersebut.
Hati-hati ketika anak berusia 1 tahun
Juwalita menyatakan saat anak sudah menginjak usia 1 tahun ke atas, sudah bisa mendapatkan makanan keluarga, yakni apa yang dimakan oleh orang tua dan keluarganya. Juwalita menilai hal itu kerap membuat orang tua kesulitan membatasi asupan gula per harinya.
“Orang tua harus membatasi asupan gula pada anak. Jangan sampai anak terpapar atau dibiasakan mengonsumsi makanan-makanan yang manis-manis semua sehingga membuat dia kelebihan kalori. Jadi, gula tetap harus dibatasi,” terangnya.
Juwalita menyebut batas maksimal asupan gula untuk anak usia 2-18 tahun adalah 25 gram atau setara dengan 2 sendok makan.