TIKTAK.ID – Partai Demokrat buka suara soal sindiran pengamat politik Rocky Gerung mengenai belum deklarasinya Koalisi Perubahan yang digagas oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS karena ada transaksi parpol.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menegaskan bahwa belum deklarasinya Koalisi Perubahan lantaran proses membangun kesepahaman dan kesepakatan yang saat ini masih terus berjalan dan belum kunjung selesai.
“Belum deklarasinya Koalisi Perubahan karena proses membangun kesepahaman dan kesepakatan ini masih terus berjalan, sehingga belum rampung atau sepenuhnya selesai,” ungkap Kamhar kepada wartawan, seperti dilansir Sindonews.com, pada Selasa (15/11/22).
Baca juga : Pengamat: Prabowo-Erick Disukai Karena Kinerja, Bukan Popularitas
Kamhar mengatakan memang ada banyak hal yang sudah dibahas dan terbangun kesepahaman. Meski begitu, dia mengklaim masih perlu adanya tindak lanjut yang sesuai dengan mekanisme di internal partai masing-masing.
“Partai PKS misalnya keputusannya lewat Majelis Syura, sedangkan Partai Demokrat melalui Majelis Tinggi Partai,” tutur Kamhar.
Oleh sebab itu, Kamhar menyatakan kalau pihaknya memaknai transaksi yang dimaksud Rocky Gerung dalam koalisi ini merupakan proses para pihak dalam membangun komunikasi politik dan mengajukan proposal masing-masing.
Baca juga : Hendak Provokasi Tolak G-20 di Bali, Dua Warga China Diamankan
“Kami memaknai transaksi yang dimaksud Bung Rocky Gerung yakni para pihak dalam membangun komunikasi politik mengajukan proposalnya masing-masing,” ucap Kamhar.
Kamhar menjelaskan, hal ini yang masih terus berproses untuk mencapai titik kesepakatan bersama. Dia menyebut Partai Demokrat pun memiliki keyakinan bahwa deklarasi Koalisi Perubahan pada saatnya nanti bakal menjadi game changer.
“Karenanya ini yang harus cermat dan seksama dijalankan. Masih ada cukup waktu yang tersedia, jadi tak mesti dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” ujar Kamhar.
Baca juga : Jokowi Ungkap Rencana Setelah Lepas Jabatan Presiden
Lebih lanjut, mengenai calon wakil presiden (Cawapres) pendamping calon presiden Anies Rasyid Baswedan, Kamhar menganggap hal itu harus disepakati bersama antara pihak yang terkait.
“Partai Demokrat punya pandangan kalau pasangan Capres dan Cawapres yang akan diusung oleh Koalisi Perubahan sebaiknya keduanya benar-benar bisa merepresentasikan semangat perubahan, memperoleh dukungan dari publik, dan saling melengkapi. Dengan begitu, dapat memastikan kemenangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang,” kata Kamhar.