TIKTAK.ID – Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, disebut-sebut sebagai tokoh yang mampu melanjutkan program pembangunan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Publik menganggap kesinambungan pembangunan lebih diperlukan ketimbang membuat program baru.
Kesimpulan tersebut adalah hasil riset yang dilakukan oleh Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) pada Oktober 2022. Direktur Eksekutif SPIN, Igor Dirgantara mengatakan bahwa pihaknya mencoba menanyakan kepada publik soal keinginan mereka mengenai pemerintahan ke depan, apakah adanya kesinambungan atau justru perubahan.
“Saat ini publik menilai kesinambungan pembangunan lebih diperlukan daripada membuat program-program baru,” ungkap Igor dalam paparan hasil surveinya secara daring, pada Senin (24/10/22), seperti dilansir Sindonews.com.
Baca juga : Wanita Bercadar Hendak Terobos Istana Negara Bawa Senpi Akhirnya Ditangkap Polisi
Data survei tersebut menunjukkan terdapat 40,5% bakal memilih calon presiden (Capres) yang melanjutkan program pembangunan Jokowi saat ini. Kemudian hanya ada 16,5% yang memilih membuat program baru. Sedangkan 28,1% memilih untuk bersikap moderat, yaitu membuat program baru dan melanjutkan program yang telah atau sedang dilaksanakan hari ini.
Tidak hanya itu, Igor menyebut lembaganya juga berupaya mencari tahu ihwal pilihan publik terkait tokoh yang layak untuk melanjutkan program Pemerintahan Jokowi tetap dilanjutkan pada periode selanjutnya.
“Dari publik yang memilih melanjutkan program Pemerintahan Jokowi, 16,2% meyakini kalau Prabowo akan melanjutkan,” ucap Igor.
Baca juga : Didatangi PM Shtayyeh, Jokowi Tegaskan RI Konsisten Dukung Perjuangan Palestina
Setelah Prabowo, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyusul di peringkat kedua atas pilihan publik dengan perolehan 13,1%. Selanjutnya publik memilih Ketua DPR, Puan Maharani dengan perolehan sebesar 8,6%.
“Sementara untuk mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hanya memperoleh masing-masing keyakinan publik sebesar 2,9% dan 1,5% saja,” terang Igor.
Perlu diketahui, survei SPIN tersebut dilakukan pada 7-16 Oktober 2022 lalu melalui wawancara tatap muka langsung dan dibantu dengan pengisian kuesioner. Jumlah sampel yang digunakan pada survei sebanyak 1.230 responden yang tersebar di 34 Provinsi Indonesia. Adapun, margin of error yang ditetapkan dalam survei ini mencapai ±2,8% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.