TIKTAK.ID – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengimbau agar suporter Arema FC atau Aremania menahan diri, demi menghindari ledakan sosial imbas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.
“Semua prihatin atas insiden di Stadion Kanjuruhan, namun saat ini saya minta Aremania untuk menahan diri. Mari kita menciptakan suasana yang kondusif,” ujar Muhadjir seraya menangis di depan Aremania dalam keterangan diterbitkan Kemenko PMK, pada Rabu (5/10/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
“Jangan sampai ada lagi korban yang berjatuhan. Sudah cukup, terlalu mahal nyawa hanya untuk sepak bola,” imbuh Muhadjir.
Baca juga : Kenali Bahaya Gas Air Mata seperti yang Ditembakkan di Stadion Kanjuruhan
Menurut Muhadjir, saat ini Pemerintah masih berfokus pada penanganan darurat terhadap para korban, baik yang luka maupun tewas. Sebab, dia mengatakan sekarang masih pada fase tanggap insiden. Setelah itu, kata Muhadjir, akan ada rekonstruksi peristiwa, lalu menentukan sikap sambil menunggu keputusan dari presiden.
“Yang sakit kita layani dengan sebaik dan secepat mungkin, serta gratis. Sementara yang meninggal keluarganya diberi santunan dari Pemerintah Pusat, provinsi, maupun kabupaten-kota. Kini kita fokus dulu ke mereka yang menjadi korban,” tutur Muhadjir.
Perlu diketahui, Mabes Polri sudah memutakhirkan dan membeberkan data korban meninggal dunia dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan, dari yang semula 125 menjadi 131 orang. Data itu berasal dari sejumlah rumah sakit di Malang, dan korban meninggal yang tidak dibawa ke fasilitas kesehatan.
Baca juga : Kapolri Copot 10 Polisi Buntut Tragedi Kanjuruhan, Berikut Ini Daftarnya
Sebelumnya, Muhadjir dan Menteri Sosial, Tri Rismaharini sempat memberikan santunan kepada 125 ahli waris yang terdata oleh Kemensos per Senin (3/10/22). Masing-masing ahli waris tersebut menerima santunan sebesar Rp15 juta dan paket sembako.
Risma telah membagikan santunan itu di tujuh kecamatan dengan menghadirkan ahli waris atau saudara yang mewakilkan. Lokasi pembagian di Kota Malang dipusatkan di Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Klojen. Sedangkan di Kabupaten Malang yaitu Kecamatan Singosari, Gondang Legi, Sumberpucung, Kepanjen, dan Tajinan. Risma mengklaim santunan itu merupakan bentuk perhatian Pemerintah terhadap keluarga yang ditinggalkan.
“Santunan ini bukan mengganti (yang meninggal). Namun bukti perhatian kami kepada Bapak/Ibu sekalian dari Pemerintah,” ucap Risma lewat siaran pers Kemensos, Selasa (3/10/22), mengutip Tempo.co.