TIKTAK.ID – Gas air mata merupakan salah satu senjata yang terkadang dipakai untuk membubarkan massa. Ketika terpapar gas air mata, banyak orang mengalami gejala mata berair dan perih, mulut dan tenggorokan seperti terbakar, hingga sesak napas.
Efek gas air mata potensial berbahaya, khususnya bila tembakannya dilakukan di ruang tertutup, dari jarak dekat, korban terpapar dalam waktu lama, memiliki riwayat penyakit tertentu, atau ada faktor lain seperti berdesakan di kerumunan dan ketegangan fisik.
Medical News Today menjelaskan, ada beberapa jenis bahan gas air mata yang dipakai, seperti chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), dibenzoxazepine (CR), atau semprotan merica atau capsicum.
Baca juga : Kapolri Copot 10 Polisi Buntut Tragedi Kanjuruhan, Berikut Ini Daftarnya
Setiap bahan tersebut punya efek yang berbeda-beda, tergantung pada konsentrasi paparan dan faktor di atas. Namun umumnya efek gas air mata dalam jangka pendek menyebabkan mata berair dan kemerahan, pandangan kabur, mulut dan hidung terititasi sampai panas seperti terbakar, susah menelan, kulit ruam, mual dan muntah, batuk, tersedak, serta sesak napas.
Efek itu dapat hilang dalam waktu 15 sampai 20 menit, saat seseorang yang terkena senjata ini segera dibawa ke ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang memadai dan membersihkan diri. Oleh sebab itu, ada pedoman ketat mengenai penggunaan senjata ini untuk mengendalikan massa, seperti penembakan gas air mata harus dari jarak jauh, hanya digunakan di luar ruangan, dan jenis bahan yang dipakai harus dengan konsentrasi serendah mungkin.
Paparan gas air mata di dalam ruangan atau menggunakan konsentrasi tinggi apa pun jenisnya berpotensi menyebabkan efek kesehatan serius. Di antaranya kebutaan, luka bakar serius, gagal napas, hingga kematian. Terlepas dari konsentrasi, orang yang punya riwayat gangguan pernapasan seperti penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronik, berisiko tinggi mengalami gagal napas jika terpapar gas air mata.
Baca juga : KPK Tetap Lanjutkan Proses Kasus Formula E Meski Anies Resmi Dicapreskan NasDem
Selain efek langsung, terdapat sejumlah risiko kesehatan yang berbahaya ketika seseorang terkena gas air mata. Seperti dilansir Kompas.com dari BBC, efek gas air mata terkadang dapat mengakibatkan kematian karena paparan senjata ini disertai faktor lain, misalnya setelah terpapar gas air mata, orang jadi panik berlarian ke ruang tertutup. Kondisi tersebut rentan menghambat pernapasan, memicu batuk parah, sampai batuk berdarah.