TIKTAK.ID – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Dudung Abdurachman, terlihat menemui Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Jumat (16/9/22). Tim Prabowo mengungkapkan pertemuan tersebut dengan membagikan foto dan video perbincangan Prabowo dengan Dudung.
“Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas soal pembangunan postur pertahanan teritorial”, begitu keterangan tertulis tim Prabowo Subianto, Minggu (19/8/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Pertemuan itu untuk menindaklanjuti arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai pertahanan teritorial. Prabowo sendiri menekankan pentingnya pertahanan teritorial dalam menjaga kedaulatan negara.
Baca juga : Gerindra: Hanya Prabowo yang Bisa Bicara Peluang Jokowi 2024
Oleh sebab itu, Prabowo mendorong TNI Angkatan Darat agar selalu menyiapkan diri. Dia mengaku ingin TNI AD selalu mengetahui perkembangan situasi, baik di dalam maupun luar negeri.
“Kita memang mengejar teknologi tinggi, namun tulang punggung pertahanan kita, ya teritorial. Kita harus percaya kepada pertahanan teritorial,” tegas Prabowo.
Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo sempat meninjau wilayah perbatasan di Maluku Barat Daya. Sejumlah lokasi yang dikunjungi Prabowo bersama Jokowi yakni Pulau Moa di Maluku Barat Daya, yang dia sebut termasuk kabupaten terluar sebelah timur, paling timur selatan. Ketika itu, Jokowi menekankan pentingnya desain pertahanan untuk menjaga keutuhan negara.
Baca juga : Demokrat: Ada ‘Genderuwo’ yang Tak Hendaki Anies Jadi Capres
“Hari ini saya dengan Pak Menhan, Pak Menteri KKP, serta Menteri PU melihat titik-titik yang tadi saya sebutkan dalam rangka, sekali lagi, pertahanan dan keamanan negara,” jelas Jokowi di Maluku Barat Daya, melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (15/9/22).
Kemudian keduanya melihat salah satu titik terluar NKRI, Pulau Leti, yang berbatasan dengan Timor Leste. Pulau Leti itu tampak dari seberang Pantai Tiakur, di Pulau Moa, yang dikunjungi Jokowi.
Lantas Prabowo mengaku pada 2,5 tahun yang lalu, Jokowi telah memerintahkan pihaknya agar membuat suatu desain besar pertahanan negara. Dia memaparkan, di dalamnya termasuk bagaimana pengamanan jalur-jalur laut kepulauan di Indonesia yang menjadi jalur bagi 60 persen perdagangan laut dunia.
Baca juga : Siap Nyapres 2024, Anies Ngaku Belum Dapat Panggilan Partai
“Pulau-pulau terluar di kawasan ini memang harus sudah dirancang untuk menjadi bagian dari pertahanan kita. Tentunya ini bakal kita lakukan dengan teliti dan mengikutsertakan semua lembaga terkait,” jelas Prabowo, mengutip Tempo.co.