TIKTAK.ID – Organisasi relawan yang tergabung dalam Sinergi Merah Putih berencana menggelar Parade Rakyat Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia. Ketua Panitia, Soelianto Rusli alias Ahie, mengklaim terdapat sekitar 10 ribu orang akan mengadakan Parade Rakyat Merah Putih yang akan dilaksanakan pada Minggu (21/8/22).
Ahie mengatakan nantinya peserta parade tersebut berasal dari masyarakat yang ikut mendaftar dan didukung oleh banyak organisasi relawan. Dia pun menyebut kegiatan yang membawakan tema menggelorakan cinta bangsa dan negara tersebut juga bakal menghadirkan deretan publik figur, di antaranya musisi Addie MS hingga drummer legendaris Jelly Tobing.
“Yang akan hadir diperkiraan sebanyak 10 ribu orang, dengan rincian 500 parade sepeda, 5 ribu motor, dan 200 mobil. Selain itu juga akan menampilkan parade baju daerah, parade berkebaya, parade penari Nusantara, dan marching band,” ujar Ahie dalam keterangannya pada Jumat (19/8/22), seperti dilansir Viva.co.id.
Baca juga : Dinilai Ancam Kebebasan Pers, AJI Minta DPR dan Pemerintah Cabut 19 Pasal Bermasalah RKUHP
Ahie memaparkan, parade sepeda, motor, dan mobil akan start pukul 11.00 WIB dari patung kuda dan finish di Gelora Bung Karno (GBK). Kemudian parade busana daerah, parade kebaya dan marching band akan dimulai pukul 13.00 WIB di sekitar FX Mall hingga parkir selatan Senayan.
Ahie menyatakan platform festival kebangsaan ini menjadi sebuah ekspresi bentuk nyata untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila. Dia pun berharap acara ini bisa menangkal penyebaran paham dan ideologi radikal. Menurutnya, paham radikal masih menjadi ancaman yang serius bagi bangsa Indonesia.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini juga dapat menumbuhkan semangat kebangsaan berdasarkan Pancasila,” ucap Ahie.
Baca juga : Surya Paloh Temui Jokowi di Istana, Nasdem Pamit Beda Arah di 2024?
Tidak hanya itu, Ahie juga ingin acara tersebut mampu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam menghadapi penyebaran paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
“Khilafah serta paham lain yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945,” tegas Ahie.
“Dasar pelaksanaan kegiatan ini terwujud dari semangat besar seluruh lapisan anak bangsa yang peduli atas pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan berdasarkan Pancasila,” imbuh Ahie.