TIKTAK.ID – Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan mayoritas warga Nahdliyin (anggota ormas NU) lebih menginginkan PKB mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ketimbang Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Data itu diperoleh dari hasil survei terakhir SMRC yang dirilis pada Mei lalu.
Menurut pendiri SMRC, Saiful Mujani, dari total anggota aktif organisasi NU, terdapat sebanyak 37,8 persen yang ingin PKB mengusung Ganjar di 2024. Angka tersebut lebih tinggi dari mereka yang ingin mengusung Prabowo, yakni sebesar 35 persen.
“Berdasarkan data survei kita, yang aktif yang mengaku dirinya anggota aktif NU menginginkan Ganjar 37,8 persen, dan Prabowo 35 persen,” ungkap Mujani melalui paparannya di kanal YouTube SMRC, pada Jumat (12/8/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Ini Sederet Persiapan Prabowo Menangkan Pilpres 2024
Mujani menjelaskan, selisih angkanya bahkan lebih tinggi bila diukur dari anggota NU yang tidak aktif. Dia memaparkan, dari mereka, sebanyak 49 persen di antaranya menginginkan Ganjar didukung PKB. Sedangkan Prabowo hanya mengantongi 18,6 persen suara. Kemudian sisanya, sebanyak 14,1 persen menginginkan PKB mengusung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
“Basis PKB itu adalah NU. Orang NU juga menginginkannya Ganjar, bukan Prabowo atau Anies,” tutur Mujani.
Mujani mengatakan bahwa rencana koalisi PKB dengan Gerindra di Pilpres 2024 adalah keinginan para elite politik di atas kepengurusan, alih-alih mendengar aspirasi para kader di bawah. Padahal, dia menilai PKB harusnya membicarakan hal itu dengan NU.
Baca juga : Gerindra Siap Berkoalisi dengan Partai Lain, Asal Capresnya Prabowo
Pasalnya, Mujani menilai PKB punya cukup banyak basis pemilih dari NU. Dia menyatakan dari total keseluruhan populasi penduduk di Indonesia, hasil survei SMRC mengungkap sebanyak 10 persen di antara mereka mengaku sebagai anggota aktif NU. Angka totalnya bahkan lebih besar mencapai 28 persen, bila ditambah dengan warga Nahdliyyin yang tidak aktif.
“Kalau melihat ini mestinya PKB harus bertanya pada NU. Saya mau koalisi dengan Gerindra, dengan basis seperti ini harusnya tanya tokoh NU,” terang Mujani.
Survei SMRC sendiri dilakukan pada 10-17 Mei 2022 dengan responden berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.