TIKTAK.ID – Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck mengatakan bahwa negaranya akan tetap mengubur jalur pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia, yang dibangun untuk menyuplai gas melalui Laut Baltik, meskipun ada kekhawatiran akan terjadi gangguan pasokan gas ke negaranya.
Pembangunan pipa gas Nord Stream 2 rampung pada tahun lalu, tetapi Berlin menghentikan sertifikasinya tak lama setelah Rusia meluncurkan operasi militernya ke Ukraina pada akhir Februari.
Habeck mengatakan kepada penyiar Jerman ZDF pada Kamis lalu bahwa negaranya harus menghemat gas alam dan terus mengurangi ketergantungannya pada pasokan gas dari Rusia, seperti yang dilansir Russia Today, Jumat (22/7/22).
Dia mengesampingkan penggunaan Nord Stream 2 dengan mengatakan, “Hal itu akan memaksa Jerman menaikkan bendera putih.”
Komentar Habeck muncul setelah raksasa gas Rusia Gazprom melanjutkan pengiriman melalui Nord Stream 1 pada Kamis setelah penutupan 10 hari untuk pemeliharaan tahunan. Gazprom mengurangi aliran gas di pipa itu pada bulan lalu dengan alasan perbaikan.
Beberapa pejabat Jerman menyatakan bahwa penutupan itu bermotif politik dan menyuarakan kekhawatiran bahwa Moskow dapat memotong pasokan gas sepenuhnya sebagai tanggapan atas sanksi yang dijatuhkan oleh UE kepada Rusia atas serangan ke Ukraina.
“Kami harus menerima bahwa [Vladimir] Putin menggunakan tuas gas ini untuk melawan kami,” kata Habeck kepada ZDF, merujuk pada pernyataan Presiden Rusia.
Uni Eropa sebelumnya mengumumkan rencana penghentian penggunaan gas Rusia pada 2030, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, minggu ini, mendesak anggota blok tersebut untuk memangkas penggunaan gas mereka sebesar 15 persen dari Agustus hingga akhir Maret nanti. Sementara Spanyol, Portugal dan Yunani mengatakan mereka menentang skema penjatahan gas yang diusulkan tersebut.
Habeck telah berulang kali memperingatkan bahwa penghentian segera pasokan gas Rusia akan sangat merugikan ekonomi Jerman dan menyebabkan peningkatan pengangguran dan kemiskinan di negara tersebut.
Sebelum Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, Jerman mengimpor energi gas alam berbagai bentuk dari Rusia sebesar 55 persen. Kini setelah dijatuhkannya sanksi saat Rusia menyerang Ukraina, impor gas Jerman dari Rusia turun hingga 27 persen. Hingga akhir Juni, Jerman hanya bergantung pada impor Rusia untuk sekitar seperempat kebutuhan gasnya.